SOLO (Soloaja.co) - Tim robotik SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo memenangi juara pertama kelas dasar Scout Kompetisi Robot Bawah Air (MATE ROV) ke-4 tingkat ASEAN, yang digelar di Kolam Renang Tirtomoyo, Manahan, Solo, Minggu 7 Mei 2023.

Juara pertama dua kelas lain yakni kelas Ranger dimenangkan oleh tim robotik SMA Negeri 2 Surabaya dan Tim robotik Banyubramanta Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya keluar sebagai juara pertama untuk kelas Explorer.

• Anggota DPR RI Minta Ketentuan Penyamarataan Tembakau dan Narkoba dalam RUU Kesehatan Dihapus
• Petani Kopi Indonesia Konsisten Jadi Pelaku Ekspor Berkelanjutan

Ketiga juara itulah yang memeroleh tiket untuk mewakili ASEAN dalam kompetisi internasional di Amerika Serikat, yang akan digelar 22-24 Juni 2023 mendatang. Mereka akan bersaing dengan juara-juara dari 53 regional dalam jaringan organisasi nirlaba Marine Advance Technology Education (MATE) yang berbasis di Amerika Serikat.

Tampil sebagai runner up kelas Explorer (tingkat mahasiswa) adalah tim robotika Universitas Negeri Jember. Sementara, dua kontingen dari Singapura menduduki peringkat kedua dan ketiga untuk kelas Ranger (SLTP-SLTA), yakni Lobster, tim robotik dari Singapore American School dan One Degree North, juga dari Singapore American School.

Sedang untuk tingkat dasar, Scout, pemenang kedua adalah SD Al Hikmah Surabaya dan tempat ketiga dimenangkan oleh tim robotik dari SD Islam Al Azhar 38, Bantul.

• WHO Cabut Status Pandemi Covid-19, Nabil Haroen Sebut Refleksi Perbaikan Sistem Kesehatan Nasional
• Kapolri dan Panglima TNI Cek 91 Command Center Pastikan KTT ASEAN Aman Lancar

“Antusiasme peserta cukup tinggi. Kemarin, diawal lomba semua karya tidak lolos safety check. Mereka cukup terampil membereskan kekurangsempurnaan hasil rekayasanya hingga lolos mengikuti lomba,” ujar Dhadhang SBW, penanggung jawab kompetisi.

Safety check merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum diterjunkan ke arena untuk menyelesaikan misi. Dalam kompetisi di bawah MATE di manapun, security check adalah syarat yang tak bisa ditawar. Namun, seluruh peserta diberi kesempatan memperbaiki dan menyempurnakan di lokasi lomba.

“Andai tidak lolos security check, ya tidak akan ada kelanjutan lomba. Alhamdulillah, kekurangan bisa mereka perbaiki dalam waktu singkat, sehingga satu setengah jam kemudian sudah bisa dipertandingkan,” imbuh Dadang.

• Pastikan KTT Asean Aman Lancar, Kapolri dan Panglima Gelar Tactical Floor Game
• BKUI UMS Gelar Workshop Skema Keahlian Mahasiswa dengan LSP

Pendiri Sekolah Robot Indonesia, Surabaya, yang juga alumni kontes robot bawah air itu menyatakan puas dengan proses kompetisi dan capaian hasilnya. Dia berharap, sukses penyelenggaraan kompetisi di Solo tahun ini bisa berdampak pada minat pelajar dan mahasiswa di sekitar Solo pada rekayasa robotika, khususnya underwater robot.

“Saya dan teman-teman Sekolah Robot Indonesia siap membantu pelajar/mahasiswa atau sekolah yang tertarik mengembangkan robotika, apalagi robot bawah air. Nanti kita bisa kolaborasi juga dengan tim robotika Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Semoga tahun depan kami bisa selenggarakan di Solo lagi, dan semoga sudah ada peserta dari Solo juga,” ujar Dadang.