Stop! Jangan Buang Limbah Batang Empon-empon, Dosen ISI Manfaatkan Jadi Berbagai Macam Produk Kerajinan & Mebel
SOLO (Soloaja.co) - Indonesia terkenal sebagai negara penghasil rempah rempah dunia. Diantaranya biasa disebut empon-empon atau temu-temuan seperti temu lawak, temu putih, temu mangga, temu kunci, temu hitam, temu giring, lengkuas, lempuyang, kunyit, kencur, jahe, bangle dan lainnya.
Tidak hanya rimpangnya yang bermanfaat sebagai jamu atau obat, bumbu masak, bahan kosmetik dan bahan pewarna, tapi limbah batang, akar dan daunnya ternyata juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam barang.
- Final Piala Dunia U-17 2023 Jerman vs Prancis di Stadion Manahan Solo
- Ratu Tisha : Sinergitas Jadi Kunci Sukses Gelaran Piala Dunia U-17 2023 Indonesia
Batang tanaman empon-empon adalah berupa serat memanjang dan ulet (kuat tidak mudah patah) dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serat pada industri.
Dosen ISI Surakarta yang bergabung dalam tim peneliti melakukan riset pemanfaatan limba empon empon menjadi barang rumah tangga berguna. Tim terdiri dari Sumarno dan Raden Ersnathan Budi Prasetyo dari Desain Interior ISI Solo, Agung Cahyana dari Desain Mode Batik ISI Solo, juga Catur Sugiarto Fakultas Ekonomi & Bisnis UNS.
Sumarno sebagai ketua tim peneliti menyebutkan bahwa, Penelitian dengan pendanaan DRPTM ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah batang empon-empon sebagai bahan setengah jadi dan produk jadi produk kreatif.
- Air Supply Konser di Solo, Disambut Jamuan Makan di Pura Mangkunegaran Solo
- PSSI Apresiasi Amartha Mikro Fintech Dukung Piala Dunia U17 2023
“Pasokan bahan serat alam untuk kebutuhan industri bahkan masih mengalami kekurangan. kebutuhan tali serat alam untuk industri kerajinan dan mebel dalam skala kecil antara 2 – 4 ton/bulan, volume dalam skala besar 5 – 6 ton/bulan. Kami melihat peluang ini,” ungkap Sumarno, Sabtu 2 Desember 2023.
Tahun 2023 adalah tahun pertama pelaksanaan penelitian, fokus penelitian lebih kepada eksperimen limbah batang empon-empon sebagai bahan baku industri kreatif, khususnya kerajinan dan furnitur.
Eksperimen dengan cara dipilin, dianyam dan ditenun. Seperti kursi, rak, hiasan, meja, keranjang dan lainnya.
- Masa Kampanye, SatLantas Polres Wonogiri giatkan Blue Light Patrol
- Sembilan Yayasan Dian Dharma di Wonogiri Resmi Dibubarkan
Beberapa produk telah dihasilkan bahkan telah lolos hasil uji secara teknis untuk pasar Eropa khususnya untuk kode EN 12520 oleh Balai Penelitian Pengembangan Industri Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) di Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi BBTPPI Semarang.
Beberapa produk juga telah dipamerkan pada IFFINA (International Furniture and Craft Fair Indonesia) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis-Minggu (14-17/9/2023) sebagai uji publik terhadap penggunaan batang empon-empon sebagai produk kreatif.
“Kami berharap limbah empon empon ini bisa menjadi alternatif bahan furnitur dan perabot rumah tangga. Bahkan sudah teruji layak dan awet.” Pungkas Sumarno.