SOLO (Soloaja.co) - Kota Solo termasuk satu dari sejumlah kota destinasi mudik terbanyak pada Lebaran 2022 mendatang.

Menurut statemen presiden, akan ada 80 - 90 juta pemudik yang siap pulang kampung, dengan perkiraan prosentase 45 persen menggunakan kendaraan pribadi dan 55 persen menggunakan kendaraan umum.

Untuk cek kesiapan armada angkutan umum, Komisi V DPR-RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan Solo, Kamis 7 April 2022.

• Dewan Komisioner OJK 2022-2027 Resmi Terpilih, Mahendra Siregar Gantikan Wimboh Santoso
• Sambut 2 Fakultas Baru, IKA UNS Siap Dukung

Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Ir. Sujadi (Fraksi PDIP) dan dengan Ditjen Perkeretapaian, Kepala DAOP VI Iwan Eka Putra, Kepala Balai Perkeretaapian Putu dan para pimpinan PT KAI DAOP VI serta instansi, melakukan pemantauan terkait soal kesiapan Stasiun Kereta Api Balapan dan stasiun pendukung di Solo Raya untuk kesiapan mudik lebaran tahun 2022, di Joglo Stasiun Balapan Surakarta.

Rombongan diterima langsung oleh Walikota Gibran Rakabuming Raka, yang diawali dengan Paparan Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2022 PT Kereta Api, oleh Direktur Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Kereta Api, Mohamad Risal Wasal.

Risal menerangkan, awalnya jumlah KA yang dioperasikan akan berkurang, lantaran perhitungan tidak ada cuti bersama dan aturan pembatasan jumlah penumpang karena Pandemi Covid 19.

• Wow Buka Puasa dapat Emas! Hanya di Adhiwangsa Hotel Solo
• Menuju status Endemi Mudik Diizinkan, Ini Pesan dr Reisa

“Namun seiiring dengan keluarnya Instruksi Presiden, jumlah gerbong kereta api akan kami tambah untuk mengakomodasi melonjaknya jumlah penumpang melalui moda kerata api. Dengan perubahan KA TSO (Tidak Siap Operasi) menjadi SO (Siap Operasi) minimal jumlah angkutan kereta api sama pada saat belum Covid 19 yakni pada tahun 2019,” jawab Risal.

Sementara, pimpinan Komisi V Sujadi meminta semua kebutuhan mudik melalui kereta api diantisipasi dengan baik khusunya tujuan Jawa Tengah di Solo Raya.

“Kereta api mohon disiapkan armadanya sehingga sebagi primadona anggutan masal bisa mengakomodasi para pemudik,” katanya.

• Gempass Suporter Persis Solo Korwil Pasar Kliwon Bagikan Ratusan Takjil
• Kapolres, Dandim Sukoharjo dan Okan Kornelius, Kolaborasi Berbagi Sembako, Takjil dan Vitamin

Diketahui, pemerintah saat ini perlu memperhatikan lonjakan arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Secara tegas, Sujadi dalam hal ini meminta Dirjen Perkeretapaian Kementerian Perhubungan meningkatkan sinergitas dengan PT Kereta Api pada semua DAOP untuk melakukan berbagai langkah antisipasi saat mudik Lebaran.

Sedangkan Sudewo, anggota komisi V (Fraksi Gerindra) mengungkapkan sesuai hasil rapat, disampaikan data soal arus lebaran yang paling besar adalah di Jawa Tengah. Diprediksikan Solo Raya menjadi titik pusat mudik di Jawa Tengah.

Titik sentral untuk angkutan Kereta Api adalah Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi.

“Harus dibuat prognosisnya berapa mendekati jumlah yang pasti sehingga kalau bergeser jumlahnya tidak terlalu banyak,” Ujar Sudewo.

• PPMI Assalaam Jalin Kerjasama dan MOU dengan Pemkab Pacitan
• Rektor UNS Resmikan Nama 28 Gedung di Lingkungan Kampus

Politisi Partai Gerindra ini lebih lanjut mengingatkan Dirjen Perkeretaapian untuk segera melakukan koordinasi dengan PT KAI dan pihak terkait. Dengan demikian, tandas legislator dapil Jawa Tengah III tersebut, lonjakan pemudik di stasiun kereta api dapat dikendalikan sedini mungkin mengingat saat ini merupakan masa persiapan transisi dari situasi pandemi menuju endemi.

“Sehingga, jangan sampai terjadi kekacauan di stasiun saat terjadi lonjakan penumpang, karena saat ini kita mengalami perubahan dari kurang normal menuju normal. Tentu, masih harus banyak yang dibenahi Dirjen Perkeretapian Kemenhub terutama dari sisi pelayanan moda kereta api yang harus betul-betul dicermati," pungkas Sudewo.

• Penukaran Uang Baru, BI Solo Siapkan Rp 4,9 Triliun di 191 Gerai

Menanggapi paparan tersebut, Walikota Gibran menegaskan agar alokasi gerbong dan lokomotif Kereta Api ditambah karena jumlah pemudik diprediksi meningkat tajam setelah dua tahun tidak diberlakukan mudik oleh pemerintah.

“Tadi perlu didetailkan dan dijelaskan kenapa ada pengurangan kapasitas gerbong kereta api. Sesuai prediksi, jumlah angka pemudik sebesar 80 sampai 90 juta orang, saya kira bisa lebih dari itu. Mohon dijelaskan,” tandas Walikota Gibran.