Solo Jadi Penutup Kejurnas Taekwondo 2025, Diikuti 550 Atlet 6 Provinsi
SUKOHARJO (Soloaja.co) — Sebanyak 550 atlet dari enam provinsi ambil bagian dalam kejuaraan Solo Series Taekwondo Open Championship 2025 yang resmi dibuka di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada Sabtu (15/11/2025).
Acara yang berlangsung hingga Minggu (16/11) ini merupakan seri ketiga atau seri penutup dalam rangkaian kejuaraan nasional yang digelar Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) bekerja sama dengan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan.
Mewakili Ketua Umum PBTI Letjen TNI Richard Tampubolon, Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Brigjen TNI Edwin Apria Candra, menyatakan bahwa kejuaraan ini penting sebagai sarana pembinaan dan mengasah mental atlet, khususnya usia muda yang mayoritas berusia 7 hingga 16 tahun.
- Di Tengah Konflik Suksesi, Gusti Purbaya Dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV
- Solo Jadi Tuan Rumah Grand Final Duta Budaya Indonesia 2025
“Ajang Solo Series Taekwondo Open Championship 2025 hari ini menjadi seri ketiga. Sebelumnya, seri pertama telah dilaksanakan di Bali (21–24 Agustus) dan seri kedua di Panglima TNI Cup di Mabes TNI Cilangkap (26–28 Oktober). Seri di Solo ini menjadi penutup,” kata Brigjen Edwin.
Brigjen Edwin menegaskan bahwa tujuan utama kejuaraan ini adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pertandingan, yang secara otomatis akan memunculkan atlet-atlet baru berprestasi. Ia juga menyoroti peran taekwondo sebagai salah satu penyumbang medali terbanyak bagi Indonesia di event internasional seperti SEA Games.

Standar Kompetisi Ditingkatkan
Kepala Bidang Prestasi PBTI, Pino Indra, menambahkan bahwa PBTI saat ini fokus pada peningkatan kualitas pertandingan melalui berbagai seri kejuaraan. Ia memastikan Solo Series telah mengikuti standar yang diterapkan pada seri sebelumnya.
- Kelas Inspirasi Wayang Animasi Tumbuhkan Cinta Budaya Lokal Siswa SD di Solo
- Longsor Cilacap 20 Warga Hilang, Gubernur Luthfi ; Tingkatkan Kewaspadaan Bencana
“Kami juga tengah melakukan pembaruan kategori usia untuk meningkatkan kualitas kompetisi,” tutur Pino Indra. Ia menyebut PBTI menyelenggarakan sekitar 18 event nasional per tahun, jumlah yang dinilai sudah sebanding dengan standar negara-negara maju dalam pembinaan taekwondo.
PBTI menyatakan terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang ingin mengembangkan taekwondo di Indonesia.
Kejuaraan yang berlangsung dua hari ini diikuti atlet dari enam provinsi, yakni Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Tengah. Kejuaraan ini mempertandingkan tiga kategori, yaitu Kadet, Pra Kadet, serta yang menarik adalah kategori Paralimpik bagi atlet difabel dari NPC (National Paralympic Committee).
