Simulasi Penanganan Aksi Kerusuhan, Ini Skenario Polres Wonogiri
WONOGIRI (Soloaja.co) - Polres Wonogiri menggelar simulasi penanganan unjuk rasa, menghadapi gejolak massa yang dimungkinkan terjadi di wilayah kabupaten Wonogiri.
Pelatihan unjuk rasa melibatkan 400 anggota Polres dari Bagian Operasi, Sat Samapta, Dalmas Kerangka, Dalmas Inti, Unit K-9, Unit Rainmas, Tim Negosiator, Tim Dokkes, Sat Reskrim, Sat Intel, Sat Binmas, SPKT, Si Telekomunikasi, Propam dan Massa gabungan dari Polsek Jajaran.
“Tindakan unjuk rasa ini sewaktu-waktu bisa terjadi. Kita mengingatkan kembali, me-refresh kemampuan anggota dalmas yang terkait tugasnya dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gangguan kamtibmas,” ujar Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, membuka simulasi yang digelar di jl PBS Wuryorejo, Wonogiri, Rabu 23 Maret 2022.
- Kolaborasi Bela Diri, Dakwah dan Musik, Gus Nabil Haroen Rilis Lagu 'Gita Pagar Nusa'
- Polres Sukoharjo Berikan Pendampingan Psikologis dan Kesehatan Bagi Tahanan
“Skenarionya berkaitan dengan pembagian BLT yang tidak tepat sasaran sehingga menimbulkan gangguan kamtibmas. Dimana terjadi unjuk rasa yang mengarah ke tindakan anarki. Polisi menindaklanjuti dengan tindakan hukum,” ujarnya.
Diawali dengan kedatangan sejumlah warga yang melakukan aksi protes atas pembagian BLT (bantuan langsung tunai) yang dicurangi oleh oknum ketua RT, di kantor Bupati Wonogiri.
- Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI, Gus Nabil : Pemuda Wajib Pahami Nilai Nasionalisme
- Sukoharjo Economic Creative Expo 2022, Ajang Kolaborasi Asosiasi di Sukoharjo Bangkitkan Ekonomi
Melihat pergerakan massa, Kapolres memerintahkan anggota siaga dan melakukan pengawasan. Melihat situasi makin ramai, Polwan pun sempat melakukan negosiasi, namun gagal. Bahkan massa semakin banyak berdatangan dan melakukan aksi anarkis dengan melempari petugas.
Dengan kekuatan penuh, pasukan dalmas mukul mundur massa dan menangkap oknum yang menjadi provokator. Sampai akhirnya massa berhasil diredam dan diminta membubarkan diri.