Silatnas Gema Desa di Solo, Dorong UMKM Desa Lebih Maju

Kusumawati - Jumat, 31 Januari 2025 18:40 WIB
Silatnas Gema Desa di Solo, Dorong UMKM Desa Lebih Maju (soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co)Silaturahmi Nasional (Silatnas) Gerakan Masyarakat (Gema Desa) yang menandai HUT ke-17 resmi digelar di Stadion Manahan, Solo, Jumat 31 Januari - Sabtu 1 Februari 2025. Acara ini diawali dengan Bazaar UMKM yang menghadirkan 66 stan dari 23 provinsi, menampilkan berbagai produk unggulan hasil binaan Gema Desa.

Ketua Umum Gema Desa, Subari Pratondo, menegaskan bahwa keberadaan bazaar ini adalah langkah awal dalam membangun ekonomi kreatif desa agar memiliki daya saing yang lebih kuat.

"Ke depan, kami berharap ekonomi kreatif ini bisa berkembang lebih besar sehingga usaha-usaha kecil dapat naik kelas menjadi usaha besar. Oleh karena itu, kami sangat berharap pemerintah hadir dalam pembinaan ekonomi kerakyatan ini," ujar Subari.

Subari menyoroti kendala utama yang dihadapi pelaku usaha desa, yakni permodalan. Banyak pengusaha dan pengrajin desa yang masih mengandalkan pinjaman dari bank thithil, yang membebankan bunga tinggi sehingga menyulitkan mereka untuk berkembang.

"Kami berharap ada dukungan dari Anggaran Dana Desa (ADD), kabupaten, hingga provinsi, agar praktik bank thithil ini bisa dihilangkan. Dengan begitu, ibu-ibu pelaku UMKM yang tergabung dalam Gema Desa bisa lebih maju tanpa terbebani bunga pinjaman yang mencekik," tegasnya.

Ketua Gema Desa Subari Pratondo didampingi Waryoto ketua panitia Silatnas Gema Desa bersama pengurus aaat pembukaan Bazaar UMKM

Selain permodalan, pemasaran produk juga menjadi tantangan besar bagi UMKM desa.

"Orang desa bisa produksi, tapi bingung pasarnya ke mana. Produk mereka alami dan minim bahan kimia, tetapi tanpa akses pasar yang jelas, sulit berkembang. Kami berharap dengan pembinaan Gema Desa, UMKM bisa terhubung dengan program-program pemerintah agar pemasaran lebih luas dan efisien," lanjutnya.

Pembinaan dan Branding Produk UMKM

Gema Desa juga berupaya meningkatkan daya saing produk desa melalui pembinaan dalam aspek produksi, pengemasan, dan pemasaran.

"Ternyata tampilan itu penting. Produk yang bagus pun bisa kalah saing kalau kemasannya tidak menarik. Oleh karena itu, Gema Desa sedang mengembangkan branding dan kemasan agar lebih sesuai dengan standar pasar," jelas Subari.

Saat ini, jumlah UMKM yang tergabung dalam Gema Desa mencapai puluhan ribu di seluruh Indonesia. Namun, pembinaan yang diterima masih terbatas pada pelatihan produksi dan pemasaran sederhana, seperti melalui rapat, arisan, dan hajatan warga.

"Selama ini kami belum banyak mendapat pembinaan dari pemerintah. Setelah ulang tahun Gema Desa nanti, kami akan mengambil langkah-langkah untuk bekerja sama dengan pemerintah desa, kabupaten, provinsi, dan pusat, agar kebijakan yang dibuat benar-benar bisa menyentuh masyarakat desa," tambahnya.

Subari juga menekankan pentingnya lembaga atau regulasi khusus yang bisa melindungi harga bahan baku bagi UMKM desa.

"Saat panen raya, harga bahan baku anjlok. Sebaliknya, ketika stok sedikit, harga melambung tinggi. SDM di desa kesulitan bersaing dalam kondisi seperti ini. Maka, pengamanan harga bahan baku menjadi hal yang sangat penting bagi kami," harapnya.

Silatnas Dihadiri Tokoh Nasional

Ketua Panitia, Waryoto, menambahkan bahwa Silatnas di Stadion Manahan Solo akan dihadiri oleh 18 ribu anggota Gema Desa dari 23 provinsi. Acara ini juga dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden RI, Hasyim Joyo Hadikusumo (Pembina Gema Desa), Reza Patria (Wamendes), serta seluruh perwakilan dari Kabinet Merah Putih.

Sebagai puncak acara, akan disajikan tarian kolosal Nusantara yang melibatkan ratusan pelajar, menampilkan kekayaan budaya Indonesia dalam nuansa kebersamaan dan semangat gotong royong.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Gema Desa berharap Silatnas ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi desa serta wadah bagi pelaku UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS