SOLO (Soloaja.co) - Ribuan jamaah memenuhi Masjid Kottabarat hingga jalan raya depan dan samping masjid untuk mengikuti sholat idul fitri 1 syawal 1443 H pada Senin 2 Mei 2022.

Ustadz Nur Salam selaku ketua panitia menyampaikan kehadiran jamaah jamaah sangat banyak sehingga memenuhi masjid lantai 1 dan 2 serta meluber di jalan raya.

• Ini 5 Tradisi Unik Saat Lebaran di Indonesia
• Presiden dan Ibu Iriana Silaturahmi ke Keraton Yogyakarta

"Jamaah yang hadir melaksanakan sholat idul fitri kurang lebih ribuan jamaah, tetapi panitia sudah mengantisipasi dengan mempersiapkan tikar. Alhamdulillah semua lancar," jelas Nur Salam.

Nur Salam pun mengharapkan ke depan pelaksanaan sholat idul fitri bisa dilaksanakan di lapangan sebagai syiar dan dakwah Islam.

"Sebagai syiar karena semua berkumpul jadi satu di lapangan dan dakwah sebagai bagian sunah Rasulullah SAW," ungkapnya.

Khotbah Idul Fitri disampaikan oleh Bendahara PP Muhammadiyah, K.H. Drs. Marpuji Ali, M.Pd, yang menekankan meskipun covid telah melandai, tetapi kita jangan sampai lengah. Apa yang perlu diperbuat? Yang terpenting adalah sabar.

• Muhammad Arifin : Pentingnya Realisasi Syukur Setelah Ramadan
• Sejarah Tradisi Berbagi Uang Fitrah Lebaran

"Sabar bukan berarti tidak berbuat apa-apa atau istilah Jawa pasrah bongkokan, tetapi sikap sabar diimbangi dengan ikhtiar. Ikhtiar berusaha agar keadaan menjadi lebih baik sesuai yang dicita-citakan," papar Marpuji Ali.

Marpuji Ali mengajak kepada jamaah untuk semua yang hadir untuk mempunyai cita-cita masuk surga, mengiringi dengan usaha kerja keras meraihnya, menerapkan sabar dengan penuh ikhtiar, dan senantiasa rukun tidak berpecah belah.

"Allah tidak akan mengubah nasib kaum jika kamu tersebut tidak berikhtiar mengubah nasib sendiri," tandasnya.