Sekda Provinsi Jateng : Borobudur Marathon Motor Penggerak Ekonomi Daerah
SOLO (Soloaja.co) - Borobudur Marathon tak hanya sekadar ajang lari. Event prestisius ini telah bertransformasi menjadi motor penggerak ekonomi daerah berkat strategi sport tourism yang sukses diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, usai mengikuti Friendship Run di Taman Sriwedari, Solo, Minggu (14/9).
Menurut Sumarno, sektor konsumsi menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Oleh karena itu, mendatangkan wisatawan—melalui event seperti marathon—adalah langkah jitu.
- Indeks Kerukunan Jateng Ungguli Nasional, Wagub Jateng : Warga Mampu Sisihkan Ego Sektoral
- Inovasi Limbah Popok, PkM UNIBA Surakarta Dorong Ekonomi Sirkular di Kampung Iklim Kitiran
"Kalau orang datang ke sini, mereka tidur, makan, belanja di Jawa Tengah. Itu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
UMKM Naik Kelas, Wisatawan Membludak
Dampak nyata dari Borobudur Marathon terasa langsung di sektor pariwisata dan UMKM. Sumarno menyebut, penginapan di kawasan Borobudur sudah ludes dipesan jauh sebelum acara puncak. Momen ini dimanfaatkan penuh dengan melibatkan puluhan UMKM lokal.
Direktur Utama Bank Jateng, Irianto, menambahkan bahwa tahun ini ada sesuatu yang berbeda. "Sesuatu yang berbeda adalah Pasar Harmoni dan Jateng Berdikari," ujarnya. Sebanyak 44 UMKM dari enam eks-karesidenan yang telah dikurasi, turut memeriahkan acara dengan berbagai produk, tidak hanya kuliner.
- Musda DPD PKS Sukoharjo, Komitmen Jadi 'Rumah' Pelayanan Masyarakat
- Tinjau GAS CVE 2025, Gubernur Lutfi Sebut Gairahkan Investasi di Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, sebelumnya juga telah menitipkan pesan agar UMKM dilibatkan lebih banyak lagi. "Solo ini jagonya UMKM, biar nendang," katanya, menunjukkan dukungan penuhnya.
Event Friendship Run di Solo ini merupakan salah satu dari sembilan rangkaian kegiatan yang puncaknya akan digelar pada 16 November mendatang. Acara selanjutnya akan diadakan di Purwokerto pada 28 September.
Borobudur Marathon membuktikan bahwa kegiatan olahraga bukan hanya soal kesehatan, tapi juga mampu menjadi pemicu kebangkitan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.