Riset Kampus di Jateng Didorong Jadi Produk Unggulan Pemerintah

Kusumawati - Kamis, 18 September 2025 13:29 WIB
Wagub Jateng dalam acara di Unwahas Semarang (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Sebuah kolaborasi strategis antara dunia akademik dan pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan segera terwujud. Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mendorong agar hasil riset dan paten dari universitas-universitas di daerah dapat dihilirsasi menjadi produk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung program-program pemerintah.

Pernyataan ini disampaikan Gus Yasin saat menghadiri acara "Hilirisasi Paten Kolaborasi LPPM dengan Mitra (Industri) Kerja Sama LPPM Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dengan Forum Komunikasi (Forkom) LPPM Jawa Tengah" di Unwahas, Kamis (18/9/2025).

"Tantangannya, pemerintah mendorong supaya produksi-produksi itu dari dalam negeri. Artinya ini ditangkap dan perlu dilakukan hilirisasi," kata Gus Yasin.

Gus Yasin meminta seluruh perguruan tinggi untuk segera menyampaikan data produk hasil riset yang sudah dipatenkan. Data ini akan disinkronisasikan dengan e-katalog milik Pemerintah Provinsi Jateng. Dengan begitu, produk-produk inovatif dari kampus bisa langsung diserap dan dimanfaatkan secara massal.

Sebagai contoh, Gus Yasin mengajak Forkom LPPM untuk fokus pada program zero TBC (Tuberkolosis). Ia menyebut, banyak paten dari kampus, terutama di sektor kesehatan, yang bisa berperan penting dalam penanganan penyakit ini.

"Nah, ini kita cari khususnya untuk penanganan TBC," ujarnya. Program penanganan TBC dinilai sangat penting sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat pengobatan masyarakat yang terpapar TBC.

Unwahas Pamerkan Produk Unggulan Herbal
Rektor Unwahas, Helmy Purwanto, menyambut baik ajakan ini. Ia menjelaskan bahwa perguruan tinggi memiliki sumber daya yang siap mendukung program pemerintah. Di Unwahas sendiri, ada banyak produk paten di sektor kesehatan yang berbasis bahan alam.

"Contoh di Unwahas patennya berfokus pada hal-hal yang bersifat dari bahan alam. Ada obat-obat herbal, hingga bahan kosmetik herbal," kata Helmy. Ia menambahkan bahwa Fakultas Kedokteran dan Farmasi Unwahas memiliki produk unggulan yang fokus pada pengobatan herbal.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah bisa menciptakan inovasi yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS