RG Sejarah Sosial UNS Pengabdian Masyarakat di SLB Sutawijaya Gunungkidul
GUNUNG KIDUL (Soloaja.co) - RG Sejarah Sosial, UNS mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pemberdayaan siswa difabel dengan kewirausahaan sosial berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di SLB Sutawijaya, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu 8 Juli 2023.
SLB Sutawijaya merupakan mitra pengabdian dan menjadi sekolah dengan penyandang predikat sekolah penggerak angkatan pertama di Gunung Kidul sehingga harus menekankan pembelajaran berbasis potensi lokal.
SLB ini menyediakan pelayanan pendidikan dengan usia berkisar antara 7-17 tahun yang mayoritas berusia dewasa. Sehingga siswa yang berusia dewasa membutuhkan pembinaan untuk kemandirian pasca lulus dari SLB.
- Sosialisasi ke Desa Krajan, BPJS Ketenagakerjaan Sasar Pekerja Non Formal
- Wisuda Periode V tahun 2023 UNS, Rektor Prof Jamal Minta Lulusan Harus Mampu Berinovasi
Statusnya yang menjadi sekolah penggerak, membuat SLB ini memiliki presentase 70% keterampilan dan 30% teori. Bekal keterampilan yang diberikan kepada siswa berupa olahraga, tata boga, menjahit, pertanian, pembuatan kerajinan, olah vokal dan musik.
Kegaitan pengabdian yang dilakukan oleh RG Sejarah Sosial ini merupakan upaya untuk membantu SLB Sutawijaya dalam memajukan kegiatan sekolah dengan memberikan bekal kewirausahan kepada sisa-siswi sehingga mampu bersaing pasca lulus dari SLB.
Dalam Kegaitan ini Ketua Pengambdian Dr.Bagus Sekaralam M.Hum bersama tim bekerja sama dengan desa wisata gerbah Melikan, Wedi, Klaten untuk mengenalkan gerbah dengan teknik cetak.
“Kegiatan dimulai dengan menganalisis permasalahan yang ada di SLB Sutawijaya dan ditemukan kesimpulan bahwa pelatihan pembuatan gerabah di SLB Sutawijaya merupakan kegiatan yang paling dibutuhkan guna melatih anak-anak di SLB Sutawijaya dalam mengembangkan kewirausahan dengan basis kearifan lokal.” Kata Dr Bagus.
- Tiga Bulan, Polres Jepara Ungkap 11 Kasus Narkotika
- PLN ULTG Surakarta Sosialisasi Bersama Masyarakat Karanganyar Sekitar SUTET
Keputusan ini diambil dengan melihat masih tingginya minat masyarakat Gunung kidul dalam penggunaan gerbah dalam aktifitas sehari-hari meraka, artinya hasil kerajinan gerabah masih memiliki potesi ekonomi yang cukup tinggi di daerah Gunung Kidul.
Pelatihan yang berlangsung dua hari ini dapat menambah keahlian baru anak-anak SLB Sutawijaya yang dapat memaksimalkan potensi lokan di wilayah sekitar dan dapat menghasilkan keuntungan baik bagi pribadi siswa-siswi atau sekolah itu sendiri.
Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang mampu menyelesiakan produksi gerabah saat diadakan pelatihan oleh RG Sejarah Sosial, UNS.
Pelatihan dimulai dengan menyiapkan berbagai keperluan pembuatan gerabah seperti alat cetak yang terbuat dari gips dan tanah liat cair. Setelah bentuk yang diinginkan terbentuk peserta pelatihan harus menunggu sampai gerbah tersebut kering dan proses diakhiri dengan pengecetan gerabah agar karya menjadi lebih menarik dan lebih memiliki nilai jual tinggi.
- Bank Mandiri Luncurkan Kartu Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia
- Perkuat Logistik Benih Nasiona, Mentan SYL Launching Nursery Modern Tanaman Perkebunan Cianjur
“Untuk pelatihan awal anak-anak dilatih membuat hiasan dinding dengan berbagi bentuk yang disukai anak-anak itu sendiri.” Imbuhnya.
Setelah karya gerabah selesai diproduksi, tim pengabdian membantu anak-anak dalam mempromosikan karya mereka dengan memanfaatkan media online dan pembuatan pameran. Keseluruhan kegiatan ini diikuti oleh 41 siswa-siswi SLB Sutawijaya dimana semua terlihat antusias dan ceria dalam melaksanakan kegitan tersebut.
Dengan melihat antusiasme peserta, diaharapkan kegiatan ini mampu membekali anak-anak SLB terutama anak-anak SLB Sutawijaya dalam mengembangkan kewirausahaan sosial yang berbasis kearifan lokal, sehingga dapat menambah incame perekoniman pribadi siswa-siswi, sekolah atau mampu bersaing di dunia luar saat mereka sudah lulus dari SLB.