Produk Cokelat Bali dan Aromaterapi Binaan LPEI Menarik Perhatian di Perhelatan G20
BALI (Solo.co) - Moment petemuan The G20 Joint Finance-Health Deputies Meeting (JFHDM) dan The G20 2nd Joint Finance-Health Ministers Meeting (JFHMM), juga dijadikan ajang pamer produk produk Indonesia yang berkualitas.
Ajang pameran dan bazar yang disediakan di venue menjadi ampiran para delegasi yang hadir di Nusadua, Bali, yang berlangsung sejak 10 November 2022.
Indonesia Eximbank/Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ikut ambil bagian membuat booth yang menyajikan produk-produk hasil mitra binaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor yang ramah lingkungan, diantaranya produk cokelat, dan spa, aromaterapi.
- 2th Anniversary Belova : Dare To Get Healthy Life, Skincare Aman Dari Herbal
- 11 Ribu Peserta Ikuti Mata Najwa Spesial Muktamar Ke-48 'Memaknai Persatuan, Kebhinekaan, dan Kebangsaan dalam Membangun Peradaban Umat'
Produk cokelat buatan Mason Bali sangat digemari oleh para delegasi yang mampir dan tergoda untuk mencicipi tester cokelat di booth Indonesia Eximbank dan mereka juga kagum dengan cerita Desa Devisa Kakao Jembrana yang diinisiasi oleh LPEI.
Produk cokelat buatan Mason masuk dalam kategori artisan craft chocolates, dan mayoritas bahan baku nya menggunakan biji kakao fermentasi yang berasal dari Desa Devisa Kakao Jembrana.
Ida Ayu Pratiwisari Pidada alias Chef Tiwi, sosok di balik Mason Chocolate menjelaskan bahwa Indonesia itu kaya akan beragam tanaman cokelat, setiap daerah memiliki karakteristik, citarasa keunikan yang berbeda.
- Dukung Sukses G20, Media AMSI Bali Sajikan Pemberitaan Sesuai Kode Etik Dewan Pers
- Hari Pahlawan ala SMP Muhammadiyah PK, Jalan Sehat Cosplay Pahlawan Nasional Tokoh Muhammadiyah
“Mason menggunakan biji kakao fermentasi asal Jembrana dari Koperasi Kerta Semaya Samaniya, karena kualitas dan menjadi salah satu andalannya citarasa yang dimiliki. Sehingga saat ini kakao fermentasi Jembrana menjadi produk cokelat single origin pertama yang di create oleh Mason,” ujar Chef Tiwi.
Selain itu ada produk aromaterapi dan spa yang dihasilkan oleh CV Bali Ayu, UMKM asal Blahbatu, Bali, banyak diminati oleh para delegasi sebagai salah buah tangan. Produk ini menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia hingga menerapkan prinsip zero waste dalam proses produksinya.
Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari produksi sampah berakhirnya suatu produksi. Konsep zero waste dapat menerapkan prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
- Terus Berkembang Keatas, UMS Rilis 5 Program Studi Baru Magister dan Doktor
- Afternoon Tea and Artisan Mixology, Sensasi Ngeteh Ala Mahalaya Hotel Solo
Secara terpisah pemilik CV Bali Ayu, Komang Yatik atau yang disapa Komang menyampaikan bahwa dalam proses produksi aromaterapi dan kosmetik menggunakan bahan-bahan alami.
“Selain menggunakan bahan alami, kami juga menggunakan limbah bekas upacara adat Bali seperti batok kelapa dan dagingnya untuk diolah menjadi handicraft, sehingga prinsip zero waste benar-benar kami terapkan,” ujar Komang.
Salah satu delegasi asal Tiongkok tertarik untuk membeli beberapa produk spa seperti sabun mandi, lotion, body butter dan body mist setelah melihat kemasan dan mengetahui material yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami dan memberikan testimoni.
"Sabun ini memiliki kemasan yang unik berbentuk mangga, nanas, dan lotion dengan harum lemongrass memiliki tekstur yang lembut.” tandasnya.