Prodi Agribisnis FP UNS Beri Pelatihan Teknologi Modern dan Pemasaran Digital Untuk UKM Gethuk Bu Sri Karanganyar
KARANGANYAR (Soloaja.co) - Tim Pengabdian RG Manajemen dan Inovasi Agribisnis (MIA) dari Prodi Agribisnis UNS Fakultas Pertanian (FP UNS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kali ini, tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si., bersama anggota Prof. Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P., dan Isti Khomah, S.P., M.Si., mendampingi UKM Gethuk Bu Sri di Kemuning, Kabupaten Karanganyar, untuk meningkatkan kapasitas produksi timus melalui perbaikan teknologi.
- Borong 11 Penghargaan Banking Service Excellence 2025, BRI Kembali Tunjukkan Keunggulan di Sektor Layanan
- Izumi x SBM Rilis Single Perdana “Ingin”: Pop Punk Emosional Khas Solo Resmi Menggebrak
UKM Gethuk Bu Sri memanfaatkan kekayaan ubi jalar lokal untuk menciptakan timus ubi ungu dengan inovasi isian bligo, coklat, dan durian. Terobosan terbaru mereka adalah pengembangan produk timus menjadi frozen food (timus beku), yang memudahkan konsumen menikmati timus hangat kapan saja dan di mana saja.
Potensi Besar di Lokasi Strategis dan Multiplier Effect
Menurut Prof. Haris, UKM Gethuk Bu Sri memiliki peluang besar untuk berkembang pesat mengingat lokasi produksinya yang strategis di daerah wisata Kemuning. Timus sendiri merupakan salah satu ikon makanan khas Kabupaten Karanganyar.
"UKM Gethuk Bu Sri memberikan alternatif diversifikasi produk berbahan dasar ubi ungu yang diolah dengan baik sehingga menaikkan nilai tambah ubi ungu," ujar Prof. Haris.
Ia menambahkan, usaha ini juga menciptakan multiplier effect dengan menjamin pasar bagi produk pertanian ubi ungu serta menggerakkan roda perekonomian sekitar karena tenaga kerja berasal dari lingkungan setempat.
Kontribusi UNS dalam mendampingi UKM Gethuk Bu Sri meliputi Pelatihan Pengelolaan Wisata Edukasi, Pendampingan Pembuatan Desain Promosi Wisata Edukasi, Pelatihan Pemasaran Integratif, serta yang paling signifikan, Introduksi Mesin Vacuum Sealer dan Horizontal Dough Mixer.
- Transformasi BRI Jadi Sorotan, Komisi XI DPR RI Beri Apresiasi
- Tim Pengabdian RG MIA FP UNS Dampingi UMKM Keripik Singkong Shaqiri Boyolali
Kedua alat ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar. Kegiatan pengabdian ini juga diorientasikan untuk membantu pencapaian Sustainable Development Goals 1 (SDG 1) atau pengentasan kemiskinan.
Peningkatan Kualitas Produk dan Jangkauan Pasar
"Kami melihat adanya potensi yang cukup besar dan kemauan dari Mbak Tatik selaku pemilik UKM Gethuk Bu Sri untuk terus belajar, berkembang, dan mau menerima masukan untuk perbaikan," kata Prof. Haris.
Adanya introduksi Mesin Vacuum Sealer dan Horizontal Dough Mixer akan sangat membantu meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memperpanjang umur produk, sehingga dapat dikonsumsi masyarakat yang jauh secara geografis.
"Dengan manfaat seperti ini, maka produk Timus yang dihasilkan berpotensi menjadi makanan oleh-oleh para wisatawan yang datang dari daerah Kemuning Karanganyar." Imbuhnya.
Tatik, pemilik Gethuk Bu Sri, menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Pengabdian RG MIA dari UNS atas bantuan dan pendampingannya yang luar biasa kepada kami. Semoga program ini menjadi tambahan energi bagi langkah kami ke depannya," ujarnya.
Introduksi Mesin Vacuum Sealer, yang dilakukan pada Minggu, 6 Juli 2025, sangat vital untuk produk frozen food timus. Mesin ini memastikan produk dikemas kedap udara, menjaga kualitas, memperpanjang umur simpan, mengurangi risiko kontaminasi, mendukung branding, dan meningkatkan nilai jual.
- Sinergi Polri, Pemkab, dan TNI di Sukoharjo: Lahan Tidur Disulap Jadi Ladang Jagung Demi Ketahanan Pangan
- Program BRI Antar Brand Kuliner Bandung Menembus Pasar Global
Sebelum program ini, UKM Gethuk Bu Sri masih mengandalkan cara-cara sederhana dan tenaga fisik manusia dalam produksinya, serta belum memaksimalkan teknologi digital dalam pemasaran.
Melalui program ini, UKM Gethuk Bu Sri mendapatkan pelatihan dan pendampingan produksi yang terstandarisasi, sistem pemasaran digital, pengembangan wisata edukasi, serta evaluasi dan pengelolaannya.
Sebagai hasilnya, saat ini UKM Gethuk Bu Sri telah memiliki leaflet promosi yang lebih baik, menerima kunjungan paket pelatihan edukasi wisata dengan praktik pengolahan Gethuk dan Timus.
Pemasaran produk juga meningkat signifikan dengan penambahan sistem online seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp, di samping tetap mempertahankan toko offline yang berlokasi di depan Pasar Kemuning.
Diharapkan, kegiatan pengabdian ini dapat membantu UKM Gethuk Bu Sri mengembangkan kapasitas dan skala usahanya.