Pranan Jambu Festival ke-4 Ditutup Meriah, Karnaval Bronjong Ajak Warga Lestarikan Tradisi Pedagang Buah

Kusumawati - Minggu, 07 September 2025 12:10 WIB
Bupati Etik Suryani didampingi Wabup Eko Sapto dan Camat Polokarto Heri Mulyadi melepas Karnaval Bronjong dalam Pranan Jambu Festival (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Pranan Jambu Festival ke-4 resmi ditutup dengan puncak acara yang memukau: karnaval jambu bronjong. Acara ini menandai berakhirnya festival yang telah berlangsung sejak 5 September 2025 di Desa Pranan, Kecamatan Polokarto.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, bersama Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo dan jajaran pejabat terkait, turut hadir untuk melepas iring-iringan karnaval yang dipimpin oleh mobil-mobil hias gunungan jambu dan diiringi sepeda motor bronjong.

Kepala Desa Pranan, Sarjanto, yang akrab disapa Jigong, menjelaskan bahwa festival tahun ini menghadirkan berbagai lomba unik yang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah lomba mikul jambu dengan total beban 40 kilogram yang harus dibawa peserta sejauh 100 meter. Lomba ini diikuti oleh 33 warga ber-KTP Pranan.

Selain itu, ada juga balap sepeda bronjong sisih yang diikuti 76 peserta umum dengan jarak tempuh sekitar 800 meter, di mana beban bronjong yang dipasang di sepeda juga seberat 40 kilogram.

Menurut Jigong, Festival Jambu diadakan bertepatan dengan musim panen raya jambu di Desa Pranan. Tujuannya adalah untuk mendukung pemasaran dan menjaga harga jambu tetap stabil, sehingga dapat mendongkrak penyerapan hasil panen dan mencegah harga jatuh.

Lebih dari sekadar festival, acara ini juga memiliki makna mendalam. Jigong menjelaskan bahwa lomba-lomba yang digelar, seperti mikul jambu, balap sepeda bronjong, dan karnaval bronjong, merupakan simbol alat angkut tradisional para pedagang buah.

"Makna dari tiga lomba ini adalah simbol alat angkut para pedagang buah. Mikul jambu, lalu pakai sepeda onthel dengan bronjong sisih, dan terakhir pakai motor dengan bronjong kanan-kiri. Sekarang memang branding-nya ke jambu, tapi akar sejarahnya itu dari sini,” terangnya.

Untuk menambah antusiasme, panitia menyediakan total hadiah sebesar Rp25 juta bagi para pemenang lomba. "Hadiah tahun ini cukup besar, total ada 25 juta. Jadi antusias masyarakat juga semakin tinggi,” pungkas Jigong.

Camat Polokarto Heri Mulyadi memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Festival Jambu Pranan. Ia berharap festival ini bisa terus menjadi event tahunan yang tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga menjadi event khas Sukoharjo yang menarik wisatawan dari berbagai daerah.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS