Puncak RRI Fest 2025: Wagub Jateng Leber dalam Jalan Sehat, Ajak Warga Borong Produk UMKM!

Kusumawati - Minggu, 07 September 2025 11:50 WIB
Jalan sehat rangkaian RRI Fest 2025 yang digelar RRI Semarang dihadiri Wagub Jateng Taj Yasin (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, turut memeriahkan puncak perayaan RRI Fest 2025 yang digelar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Semarang pada Minggu (7/9/2025).

Mewakili Gubernur Jateng, Wagub Taj Yasin melebur bersama ribuan masyarakat dalam kegiatan utama jalan sehat yang menjadi penutup rangkaian acara sejak 1 September lalu.

Sebelum melepas peserta jalan sehat, Wagub Taj Yasin berpesan kepada warga yang hadir. "Nanti setelah jalan sehat, jangan lupa nglarisi (memborong) jajanan teman-teman UMKM yang ada di sini," serunya, disambut antusias oleh para peserta.

RRI Fest 2025 tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal. Bazar UMKM disiapkan dengan beragam produk, mulai dari kuliner tradisional, jajanan ramah anak, hingga produk sponsor. Suasana semakin semarak dengan penampilan musik dari band-band lokal Semarang.

Taj Yasin menegaskan bahwa RRI Fest membuktikan peran penting media publik tidak hanya dalam penyiaran, tetapi juga dalam mengampanyekan gaya hidup sehat dan memperkuat kerukunan masyarakat.

"Ada komunikasi yang baik antara pemerintah pusat, perwakilan DPD, hingga pemerintah daerah. Selain menjaga kesehatan, acara ini juga merangkul UMKM untuk menumbuhkan perekonomian," kata Taj Yasin di sela-sela jalan sehat.

Dengan rute sekitar 3 kilometer, para peserta melintasi jalan-jalan utama di Kota Semarang, termasuk Jalan Ahmad Yani, Simpang Lima, hingga kembali ke RRI Semarang.

Mengusung tema "Lebih Hijau, Lebih Sehat, Lebih Berbudaya," Wagub Taj Yasin mengapresiasi inisiatif RRI Semarang yang menghadirkan kegiatan inspiratif, bermanfaat, dan berdampak positif. Ia berharap radio di Jawa Tengah, khususnya RRI, dapat terus menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat dengan pemberitaan yang akurat dan tidak provokatif.

“Radio yang punya izin resmi dan mengikuti undang-undang itulah yang benar-benar harus dipercaya. Dari situlah informasi program-program pemerintah bisa tersampaikan dengan benar,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS