Pendidikan Jateng Merata, Ada Sekolah Gratis Siswa Miskin
SEMARANG (Soloaja.co) – Menghadapi tantangan daya tampung sekolah negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen meluncurkan strategi terobosan untuk menjamin keberlanjutan masa depan anak-anak dari keluarga kurang mampu: Program Sekolah Kemitraan.
Program ini memastikan pintu sekolah tidak tertutup hanya karena keterbatasan ekonomi. Melalui skema ini, Pemprov menggandeng SMA dan SMK swasta, menempatkan siswa miskin di sekolah-sekolah tersebut, dan seluruh biaya pendidikan ditanggung penuh oleh pemerintah daerah (gratis).
“Pendidikan adalah investasi masa depan. Negara harus hadir memastikan anak-anak tetap bersekolah. Ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk,” ujar Gubernur Ahmad Luthfi.
- Kata Google Buka, Museum Karaton Digembok, Wisatawan Kecewa
- 5 Cara Aman Merawat Hewan Peliharaan Saat Ditinggal Liburan
5.000 Murid Tertampung di Sekolah Mitra
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Sadimin, menjelaskan bahwa kebijakan ini lahir untuk mempercepat pemerataan layanan pendidikan karena daya tampung sekolah negeri belum mampu mengimbangi jumlah lulusan SMP.
Pada tahun ajaran 2025/2026, Program Sekolah Kemitraan dilaksanakan bersamaan dengan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), melibatkan 56 SMA dan 83 SMK swasta.
Dari proses awal, sebanyak 2.390 murid diterima melalui program kemitraan. Meskipun belum sepenuhnya memenuhi target, Gubernur Ahmad Luthfi memastikan tidak berhenti pada hitungan kuota. Sebanyak 2.614 murid tambahan kembali difasilitasi melalui seleksi berbasis tingkat kemiskinan, memastikan total hampir 5.000 anak kurang mampu mendapat fasilitas sekolah gratis.
Untuk mendukung program ini, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran Rp 2 juta per siswa per tahun melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah. Dukungan pembiayaan untuk 2.614 murid tambahan akan disalurkan mulai Januari 2026.
- Liburan Tenang, Ini 10 Cara Amankan Rumah
- UIN Surakarta Jalin MoU Dengan Universitas Al-Wasatia Yaman
SMAN Keberbakatan Olahraga Cetak Atlet Berprestasi
Di samping perluasan akses bagi siswa kurang mampu, Pemprov Jateng juga fokus pada pengembangan talenta khusus melalui SMA Negeri Keberbakatan Olahraga yang didirikan di Semarang.
Sekolah berasrama ini menampung 252 murid pada tahun ajaran 2025/2026. Kurikulum nasional dijalankan dengan fleksibilitas, menyesuaikan jadwal latihan dan kompetisi para atlet dari 21 cabang olahraga, mulai dari atletik hingga wushu.
Pendekatan ini mulai membuahkan hasil. Pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025, siswa SMAN Keberbakatan Olahraga menyumbangkan enam medali emas, satu perak, dan dua perunggu untuk Jawa Tengah.
“Kami ingin memastikan akses pendidikan merata, sekaligus memberi ruang bagi bakat dan prestasi generasi muda Jawa Tengah untuk tumbuh,” tutup Sadimin.
Melalui Sekolah Kemitraan dan Sekolah Keberbakatan Olahraga, Pemprov Jateng menegaskan bahwa pendidikan adalah hak yang harus dinikmati setiap anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau kebutuhan khusus.
