Meresahkan, Polres Wonogiri Amankan Tiga Rentenir Pelaku Aniaya
WONOGIRI (Soloaja.co) - Polres Wonogiri didukung Pemkab Wonogiri menyatakan serius memberantas praktek ‘bank plecit’, yakni renternir yang meresahkan masyarakat. Yakni praktek pinjam uang dengan bunga tinggi dan penagihan hutang dengan mengancam bahkan menganiaya.
Pasca kejadian penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan ‘bank plecit’ tersebut, kini Polres Wonogiri mengamankan tiga bos bank plecit, yakni terdiri dari satu pria berinisial RH dan dua perempuan berinisial NS dan SAS.
Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, SIK, MSi menyampaikan, proses penyidikan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh bank plecit kepada nasabahnya sudah dalam tahap pengumpulan bukti-bukti dan saksi. Kapolres juga menegaskan, akan tetap memproses kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Intinya akan terus diproses, sampai persidangan. Kami juga mempersilakan publik mengawal kasus tersebut," ucap Kapolres melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri AIPTU Iwan Sumarsono, Senin (21/2/2022).
Kapolres Wonogiri mengatakan, ia mengimbau warga yang menjadi korban aniaya untuk melapor karena pihaknya berhasil menangkap tiga karyawan "bank plecit" yang diduga melakukan penganiayaan terhadap nasabahnya saat menagih angsuran utang.
Mereka, ditangkap setelah para nasabah melapor menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh ketiganya.
Ketiga tersangka ditangkap di sebuah rumah di Jatebedug, Desa Purworejo, Kabupaten Wonogiri.
Ketiga pelaku dipersangkakan dengan sangkaan penganiayaan dan pengeroyokan pada tiga nasabahnya hingga masuk ke rumah sakit.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka akan dijerat dengan Pasal 170 dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Ketiganya diancam dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Selain keseriusan Kapolres Wonogiri dalam menangani kasus penganiayaan dan pengeroyokan oleh para pelaku ini, hal senada juga dikatakan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. Beberapa waktu lalu, Bupati yang akrab disapa Jekek itu menyampaikan dugaan penganiayaan yang dilakukan bank plecit tersebut sangat tidak manusiawi dan mengangkangi hukum. Jekek mengencam keras Tindakan para pelakunya.
"Kami tidak mentoleransi kegiatan yang meresahkan ataupun tindakan arogan dan main hakim sendiri. Apalagi kalau sampai berpotensi menimbulkan korban luka-luka hingga opname. Ini yang harus diantisipasi,” ujar Jekek.