Membangun Pemilih Cerdas, KPU Solo Gelar Sosialisasi dan Pendidikan Politik Berkelanjutan
SOLO (Soloaja.co) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta (Solo) menggelar acara Sosialisasi dan Pendidikan Politik Berkelanjutan di Hotel Mahalaya pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Acara ini menjadi bagian dari upaya KPU untuk menciptakan pemilih yang cerdas, sadar, dan bertanggung jawab.
- Taj Yasin Ajak Legislator Kawal Kenaikan Insentif Guru Agama dan Penghafal Kitab Suci hingga Rp300 M
Hadir sebagai narasumber, Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Surakarta Sri Martuti Handayani. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk memberikan kritik dan saran guna perbaikan pemilu mendatang.
Data Pemilih Jadi Sorotan
Dalam paparannya, Mohammad Toha menyoroti pentingnya kerja sama antara KPU dan Bawaslu, terutama dalam pemutakhiran data pemilih. Menurut Toha, data pemilih sering kali menjadi masalah utama karena perbedaan data dari berbagai lembaga.
"Selama ini yang paling lemah adalah masalah data. Data yang dihasilkan bisa berbeda-beda antara KPU, Bawaslu, BPS, hingga Capil. Ini menjadi persoalan ketika kita memberikan hak pilih," ujar Toha.
Ia menambahkan, meski penyelenggaraan pemilu sebelumnya lebih baik, masih ada ruang untuk perbaikan. Toha berharap para peserta, partai politik, dan penyelenggara dapat memberikan rekomendasi berdasarkan pengalaman yang ada.
Menjadi Pemilih Cerdas
Sementara itu, Sri Martuti Handayani menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang pemilu, mulai dari nilai demokrasi hingga tips menjadi pemilih cerdas.
"Terkait tips menjadi pemilih cerdas, kenali calon dan partai politik, cek visi, misi, dan rekam jejaknya. Yang tak kalah pentingnya, jangan terpengaruh politik uang. Gunakan logika dan hati nurani," kata Martuti.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta memilih dan mengajak keluarga serta teman.
Fokus Pendidikan Politik di Luar Masa Kampanye
Divisi Sosdiklihparmas dan SDM KPU Surakarta, Yuli Yulianingrum, menjelaskan bahwa keberhasilan Pemilu dan Pilkada 2024 di Solo tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat.
Yuli berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat terus memberikan masukan kepada KPU.
Yuli menambahkan, pendidikan politik berkelanjutan yang difokuskan di luar masa kampanye bertujuan agar masyarakat memahami aspek nilai dan hak, bukan sekadar janji politik.
"Program ini merupakan bagian dari fase II strategi nasional KPU RI yang berfokus pada dokumentasi pembelajaran, monitoring, dan inovasi pascapemilu," jelas Yuli.
Dengan adanya sosialisasi ini, KPU Solo berharap kesadaran politik masyarakat semakin meningkat dan partisipasi dalam proses demokrasi dapat berjalan lebih berkualitas.