Lima Guru Besar Baru UMS Diharapkan Jadi 'Guru Kehidupan' yang Berikan Manfaat Luas
SOLO (Soloaja.co) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan lima guru besar baru dalam Sidang Terbuka Senat di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan pada Kamis (28/8).
Penambahan ini membawa jumlah total guru besar aktif di UMS menjadi 55 orang.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dalam amanatnya menegaskan bahwa gelar guru besar bukan sekadar simbol akademik tertinggi, melainkan amanah moral dan sosial.
Ia menyebut, guru besar harus menjadi "guru kehidupan" yang menghadirkan ilmu yang mencerahkan, membebaskan, dan memberdayakan umat manusia.
- Lawan Narkoba, Kelurahan Bumi Solo Dicanangkan Jadi 'Kelurahan Bersinar'
- Solo Paragon Sambut Ajang Bola Basket Pelajar Asia, Pamerkan Budaya Lokal untuk Tamu Internasional
"Ilmu pada tingkat tertinggi harus memberi kemanfaatan terbesar. Seperti sabda Nabi, amal manusia terputus kecuali tiga hal: sedekah jariyah, doa anak sholeh, dan ilmu yang bermanfaat," ungkap Haedar. Ia berharap, bertambahnya guru besar dapat memperkuat peran UMS sebagai pusat keunggulan akademik, riset, dan pengabdian masyarakat.
Pilar Utama Pengembangan Ilmu dan Target Indonesia Emas 2045
Wakil Rektor I UMS, Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ini. "Ini bukan hanya kebahagiaan UMS, tetapi juga kebanggaan Jawa Tengah dan bangsa Indonesia. Karena guru besar adalah pilar utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Ihwan menambahkan, bertambahnya guru besar menjadi energi baru bagi UMS dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga para profesor atas dukungan mereka.
- Dapat Hadiah Peci dari Gus Yasin, Zahir Mania Klaten Sumringah Pamer Kebanggaan
- Mahasiswa KKN UNISRI Kelompok 25 Hidupkan Kembali Greenhouse Hidroponik Desa Jungkare
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., mengucapkan selamat seraya berpesan bahwa pengukuhan ini adalah awal dari tanggung jawab besar. Ia mendorong para guru besar untuk menjadi pionir yang menginspirasi sivitas akademika agar penelitian semakin terfokus.
Prof. Aisyah juga menyoroti pentingnya percepatan pengajuan jabatan akademik sebelum adanya regulasi baru pada 2026 yang akan memperketat proses seleksi. Ia berharap UMS dapat terus menambah jumlah guru besar di masa mendatang.
Berikut adalah lima guru besar UMS yang dikukuhkan:
* Prof. Muhammad Mujiburohman, Ph.D. (Teknologi Separasi)
* Prof. Muhammad Sholahuddin, Ph.D. (Akuntansi dan Analisis Bisnis Syariah)
* Prof. Dr. Yuli Kusumawati, M.Kes. (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku)
* Prof. Dr. Minsih, M.Pd. (Pendidikan Inklusi)
* Prof. Ir. Herry Purnama, Ph.D. (Teknologi Bersih dan Pengolahan Limbah)