Ketua Komnas Anak Merdeka Sirait Cek Lokasi Proyek Tidak Ramah Anak di Solo, "Saya Akan Surati Walikota"
SOLO (Soloaja.co) – Warga Purwosari, Laweyan, Solo, mengeluhkan proyek pembangunan RS Kasih Ibu. Warga mengeluhkan rumah mereka rusak karena getaran pekerjaan proyek, air sumur bau, kebisingan, debu dan secara psikologis anak anak terganggu tidak belajar karena proyek dikerjakan sampai tengah malam.
Warga sudah mencoba melapor dan protes, namun tidak ada tanggapan serius, bahkan terkesan di ping pong. Coba mediasi dengan rumah sakit tapi dilempar ke proyek, saat ke proyek disuruh ke rumah sakit.
- Polres Sukoharjo Terjunkan Tim Kesehatan Periksa Kondisi Pengungsi Terdampak Banjir
- Nita Puspo Wardoyo Sebut Keraton Surakarta Tetap Lestari dan Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Sejarah Terbaik di Indonesia
Saat ini permasalahan tersebut menjadi perhatian Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak, yang prihatin dengan kelalaian proyek yang mengakibatkan terganggunya hak anak.
“Peristiwa seperti ini sering terjadi, pekerjaan proyek yang tidak ramah anak. Padahal Solo Kota Ramah Anak. Sepertinya sepele tapi ini harus diselesaikan,” kata Arist Merdeka, yang berkesempatan datang langsung ke lokasi rumah warga yang berbatasan dengan proyek, Sabtu 18 Februari 2023.
“Kami akan kirim surat pada Walikota Solo,anak-anak terdampak proyek harus diamankan, harus ada solusi untuk masalah ini, seperti misal keluarga dengan anak-anak dipindahkan sementara, atau bantuan sekolah anak, atau rekreasi,” imbuh Arist.
- Agung Podomoro Gelar Festival Investasi Properti 2023, Proyek-Proyek Di Berbagai Kota Jadi Andalan
- Kemeriahan Festival Jenang Nusantara 2023, Sajikan 17 Jenis Jenang Indonesia
Arist juga berjanji akan mendukung penuh bilamana kasus ini tidak bisa selesai dengan musyawarah dan naik ke ranah hukum. “Kalau ada proses hukum kami siap mendampingi warga.” Pungkas Arist.
Menurut informasi, warga terdampak radius 20 meter ada 36 KK dengan 15 anak. Rumah yang berbatasan langsung tembok proyek ada 6 rumah dan semuanya mengalami kerusakan seperti tembok retak, kaca pecah hingga air sumur keruh dan bau.
- HUT ke-71 KOPASSUS Gelar Wayang Golek Lakon Jabang Tutuka
- BPJS Kesehatan Surakarta Targetkan Bentuk Desa UHC di Kabupaten Karanganyar
Dikatakan di awal pembangunan, pekerjaan tersebut dikerjakan sampai pukul 6 sore saja. Tapi kenyataannya sampai jam 10 bahkan sering sampai diihari
Pihak RT dan Kelurahan sudah berusaha menjembatani musyawarah dengan pihak rumahsakit atau kontraktor tapi belum menemui titik temu.
Warga sempat mengusulkan pekerjaan proyek hingga pukul 6 sore sesuai perjanjian awal, atau kalaupun lembur tanpa kebisingan. Sedangkan untuk 3 KK yang paling terdampak karena rumah mereka semi permanen hingga getaran proyek lebih terasa kami usulkan untuk dipindahkan sementara sampai proyek selesai, tapi belum ada tanggapan sama sekali.