Ketoprak Kagama Solo: Merawat Budaya dan Menyampaikan Pesan Moral

Kusumawati - Minggu, 08 Desember 2024 22:53 WIB
Pertunjukan ketoprak Kagama cabang Solo di Taman Balekambang Solo (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Cabang Solo kembali menggelar acara tahunan Ketoprak Kagama, kali ini membawakan lakon “Kembang Cempaka Mulya” di Taman Balekambang, Solo, Minggu 9 Desember 2024.

Pertunjukan budaya ini menghadirkan sejumlah tokoh ternama seperti Ganjar Pranowo, mantan Ketua Kagama, seniman Sruti Respati, juga sejumlah seniman ketoprak Balekambang.

Acara ini digelar kali keempat sebagai bagian dari komitmen Kagama dalam merawat budaya sekaligus menyampaikan pesan moral kepada masyarakat melalui pendekatan seni tradisional.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

"Ketoprak Kagama ini menjadi upaya alumni Universitas Gadjah Mada untuk merawat dan memelihara budaya sekaligus menyampaikan pesan moral kepada anggota dan masyarakat luas. Kami berharap alumni UGM menjadi pemimpin yang tetap mempertahankan karakter dan keluhuran budaya," ujar Rektor.

Sejumlah tokoh ikut hadir dalam ketoprak Kagama seperti Rektor UMS Prof Sofyan Anif, Astrid Widayani, Wakil Wali Kota Solo terpilih yang juga anggota Kagama, hadir dan mendukung penuh kegiatan ini. Menurutnya, kontribusi alumni UGM tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya.

"Saya mendukung kegiatan Kagama Cabang Solo, yang rutin menggelar acara sosial, keagamaan, dan budaya. Selain itu, pemanfaatan Taman Balekambang sebagai lokasi kegiatan ini menjadi wujud nyata dukungan Solo sebagai kota budaya," ungkap Astrid.

Ketua Kagama Pengurus Cabang Surakarta, KGPH Dipokusumo, menegaskan bahwa ketoprak tahunan ini adalah wadah untuk menyampaikan nilai-nilai moral kepada generasi muda.

"Lakon ‘Kembang Cempaka Mulya’ memiliki banyak pesan, mulai dari pentingnya pendidikan, kejujuran, kerja keras, hingga penghargaan terhadap uang dan cinta. Semua ini mengajarkan generasi muda untuk menjadi sukses di masa depan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur," jelas Dipokusumo.

Selain menjadi hiburan, pertunjukan ini juga membuktikan bahwa seni tradisional dapat menjadi sarana efektif dalam membangun komunikasi dan menyampaikan pesan positif bagi masyarakat.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS