Ketenger Menjawab Isu Deforestasi: Ekonomi Tumbuh, Hutan Lestari Berkat Koperasi Warga
BATURRADEN – Desa Ketenger, khususnya Dusun Kalipagu, Baturraden, Kabupaten Banyumas, kini menjadi model inspiratif dalam pembangunan ekowisata berkelanjutan. Di tengah isu deforestasi nasional, komunitas desa ini berhasil membuktikan bahwa pelestarian alam justru menjadi fondasi utama bagi kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Keberhasilan ini dipelopori oleh Purnomo (49), melalui fondasi Koperasi Multi Pihak Mitra Jenggala. Model koperasi ini unik karena didirikan bukan dari modal finansial besar, melainkan dari kekuatan kolektif warga, di mana saham yang dimiliki pendiri dapat diwariskan, menanamkan tanggung jawab lintas generasi terhadap kelestarian lingkungan.
"Kami di Kalipagu percaya, hutan bukan warisan dari leluhur, tapi titipan untuk anak cucu. Maka cara kami menjaganya bukan dengan larangan, tapi dengan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Purnomo.
- Alfamart Sahabat Posyandu Jangkau 30 Ribu Anak, Didukung Penuh Kodomo dan Wings Group
- Sekda Jateng Ingatkan DWP Waspadai Tuntutan Gaya Hidup
Menurutnya, masyarakat akan lebih mudah diajak menjaga hutan ketika mereka merasakan langsung manfaat ekonomi dari kelestarian lingkungan itu sendiri.
Manfaat Ekonomi Langsung ke Tingkat RT
Koperasi Mitra Jenggala saat ini mengelola berbagai destinasi alam unggulan seperti Curug Bayan dan Curug Jenggala, serta belasan kawasan budaya dan alam lainnya, termasuk Situs Lemah Wangi dan Bukit Rajawali.
Purnomo menekankan bahwa sistem pengelolaan di sini menjamin manfaatnya kembali ke warga. Sebagai contoh, pengelolaan parkir sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat dan hasilnya dialokasikan untuk Kas RT, sehingga pembangunan lingkungan terasa di tingkat paling dasar.
Selain itu, keuntungan usaha dialokasikan untuk CSR desa, pembangunan fasilitas umum, hingga beasiswa pendidikan. "Kami memulai semua ini tanpa modal. Yang kami punya hanya kebersamaan, tenaga, dan niat baik. Dari situlah usaha ini tumbuh," kenangnya.
- 5 Makanan Sarapan yang Diam-diam Memicu Lonjakan Kolesterol
- Hati-Hati Greenwashing! 5 Langkah Cerdas untuk Investor Pemula maupun Pro
Wisata Alam dengan Standar Keamanan Tinggi
Demi menjamin rasa percaya dan keamanan pengunjung, Ketenger menerapkan standar keamanan ketat. "Wisata alam harus aman. Semua pemandu kami wajib bersertifikat water rescue dan setiap tiket sudah termasuk asuransi," jelas Purnomo. Standar ini menjadi pembeda yang turut mendorong peningkatan kunjungan wisata setiap tahun.
Dedikasi Purnomo terhadap lingkungan dan komunitas juga diakui secara luas, ditandai dengan diraihnya Juara 1 Kalpataru Perintis Lingkungan Provinsi Jawa Tengah 2020 dan Juara Penyuluh Kehutanan selama tiga tahun berturut-turut (2022-2024).
"Kami ingin menunjukkan bahwa menjaga hutan itu bukan menghambat ekonomi. Justru ekonomi yang baik datang kalau alamnya dijaga. Itu yang kami buktikan di Ketenger," tutup Purnomo, seraya menyatakan kesiapan desa untuk berkolaborasi dengan semua pihak, baik pemerintah maupun swasta. Ketenger membuktikan bahwa membangun masa depan desa dapat dilakukan tanpa harus mengorbankan alamnya.
