Kepesertaan Jaminan BPJS Kesehatan Solo Mencapai 97,76 persen
SOLO (Soloaja.co) - Universal Health Coverage (UHC) atau Tingkat Kepesertaan program jaminan BPJS Kesehatan di Kota Solo sampai bulan Mei 2023 ini mencapai 97,76 persen. Dari total jumlah penduduk 579,212 jiwa, dimana 566,257 sudah tercover jaminan kesehatan.
Disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solo, Dyah Miryanti, dengan capaian ini membuat Kota Solo menjadi satu-satunya wilayah di bawah BPJS Kesehatan Cabang Solo yang sudah memiliki perlindungan kesehatan semesta.
- Menpora Dito Lepas 268 Atlet ASEAN Paragames Kamboja di Pendapi Gede Balaikota Surakarta
- Launching Front One Gosyen Hotel Salatiga by Azana
"Kota Solo menjadi kota yang memiliki perlindungan semesta, Yang cirinya, masyarakatnya sudah ter-cover lebih dari 95 persen." Kata Dyah Miryanti, Senin 29 Mei 2023.
Sedangkan untuk kabupaten lain yang masuk wilayah kerja BPJS Kesehatan Surakarta angka UHC, kabupaten Sukoharjo UHC mencapai 92,28 persen, kabupaten Karanganyar mencapai 89,50 persen, disusul Sragen mencapai 84,85 persen dan Wonogiri sebesar 82,07 persen.
- PAPERA GERINDRA, Wujudkan Pedagang Tangguh Upaya Hantarkan Prabowo Presiden
- Bulan Mei, BAZNAS Sukoharjo Salurkan Bantuan 500 Juta
Untuk lebih meningkatkannya, BPJS Kesehatan cabang Solo berkomitmen meningkatkan pelayanan pada peserta dengan memanfaatkan teknologi digital. Diantaranya melalui mobile JKN.
"Maka dari itu untuk tahun ini kami berkomitmen melakukan transformasi pelayanan dengan slogan baru. Yaitu mudah, cepat, setara," paparnya.
- Dosen DKV ISI Surakarta Dampingi UMKM, Program Pra Inkubasi Smeska Tahun 2023
- Dukung Prabowo Subianto, Pedagang Karanganyar Deklarasi Gabung PAPERA
Di sisi lain, lanjut Dyah, transformasi layanan dilakukan karena 80-90 persen peserta JKN merupakan sumber pendapatan faskes yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Artinya, jika faskes tersebut mendiskriminasi peserta JKN dalam pelayanannya, BPJS Kesehatan punya bargaining untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan faskes tersebut.
"Maka untuk memudahkan transformasi pelayanan itu, seluruh faskes di Solo kami ajak bersama-sama menerapkan jargon baru di tahun ini. Yakni, mudah, cepat, dan setara. Mudah yaitu peserta JKN tidak perlu ribet menunjukkan berbagai dokumen. Cukup NIK saja. Kemudian cepat, kami minta semua faskes pakai antrian online," ungkapnya.