Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Jateng Ikuti School Leadership Summit di Solo
SOLO (Soloaja.co) – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Tengah menyelenggarakan Jateng School Leadership Summit 2025 dan Monitoring–Evaluation (Monev) International Class Program (ICP) di Hotel Lor In Solo, Rabu (10/12/2025). Acara ini dihadiri oleh 340 peserta, terdiri dari kepala sekolah dan koordinator ICP Sekolah/Madrasah Muhammadiyah dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Ketua FGM Jawa Tengah sekaligus Ketua Panitia, Bambang Kusmiyanto, S.Pd., menyatakan bahwa kegiatan ini berfungsi sebagai ajang sharing dan penguatan kolaborasi antar kepala sekolah Muhammadiyah.
“Kemajuan sekolah bisa terjadi jika persoalan yang dari dalam sekolah bisa selesai terlebih dahulu, baik masalah guru, tenaga pendidikan, maupun siswa. Acara ini menjadi momentum untuk sharing dan diskusi,” ujarnya.
- Gerak Cepat Turunkan Kemiskinan, Jateng Targetkan Angka 9 Persen
- 9 Kuliner Khas Natal dari Berbagai Belahan Dunia yang Wajib Diketahui
Hadirkan Pakar Pendidikan Malaysia
Untuk memperkaya wawasan kepemimpinan, FGM Jateng menghadirkan narasumber utama dari Malaysia, Dr. Zulfan Haidar Zamzuri Umar, M.Ed.
Dr. Zulfan membawakan materi penting bertema “Problematic Teacher, Student, and Parents: Understanding Their Nature and Providing Solutions and Managing Property.” Materi ini fokus mengupas dinamika relasi guru–siswa–orang tua yang sering muncul di satuan pendidikan, serta strategi kepemimpinan yang adaptif dalam menyelesaikannya.
Dorong Kualitas hingga Lampaui Sekolah Negeri
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah, Mifbahudin, S.KM., M.Kes., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini, yang diharapkan memberikan kontribusi besar pada peningkatan mutu institusi pendidikan.
Mifbahudin mengungkapkan bahwa saat ini, masih ada sekitar 30 persen sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah yang membutuhkan perhatian khusus untuk mencapai standar mutu yang tinggi.
"Majelis Dikdasmen dan PNF akan terus mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah untuk semakin maju. Bahkan, saat ini 10-15 persen sekolah kami sudah mampu melampaui kualitas sekolah negeri," ungkapnya, berharap seluruh sekolah dapat mencapai kualitas yang setara dengan sekolah negeri.
- Telkom dan CCSI Jajaki Proyek Kabel Laut SKKL SUB-2: Perkuat Konektivitas Jawa-Sulawesi-Kalimantan
- Investasi Ramah Lingkungan Bukan Mitos, Ini 6 Strateginya di Pasar Modal
Monev ICP Berdasarkan Level Mutu
Selain seminar kepemimpinan, agenda penting lainnya adalah Monitoring dan Evaluasi (Monev) International Class Program (ICP) yang dicanangkan pada 2024.
Ketua Panitia, Nasrul Harahab, S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan bahwa Monev ICP dilakukan untuk memetakan implementasi kurikulum internasional di sekolah. Evaluasi ini didasarkan pada level yang ditetapkan Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jateng: Silver, Gold, dan Platinum.
"Sistem level ini bertujuan agar sekolah dapat meningkatkan kualitas secara bertahap dan berkelanjutan," jelas Nasrul.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jateng, setelah rangkaian kegiatan sambutan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan lagu kebangsaan dan Mars Muhammadiyah "Sang Surya".
