KEK Kendal Jadi Role Model Jateng, Kemiskinan Turun dan Ekonomi Melesat 7,67 Persen
SEMARANG (Soloaja.co) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal telah menjelma menjadi pilot project dan role model pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah. Keberadaannya dinilai Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mampu menumbuhkan ekonomi wilayah secara signifikan dan berhasil menekan angka kemiskinan.
Gubernur Luthfi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara KEK Kendal and Central Java Future Forum 2025 di Padma Hotel, Semarang, Rabu (15/10).
Kendal Catatkan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Menurut Gubernur, KEK Kendal menjadi daerah dengan capaian ekonomi tertinggi di Jawa Tengah.
- Bayer JUARA Klaten Jadi Pusat Riset Pertanian Terbesar Kedua di Asia Tenggara
- Fresh Graduate Sering Gagal Kerja karena Hal Sepele! UNS dan Telkomsel Beri Solusi
Data Pencapaian KEK Kendal:
* Pertumbuhan Ekonomi: Triwulan II 2025 tercatat 7,67% (Tertinggi di Jawa Tengah).
* Realisasi Investasi: Pada 2022–2024 mencapai Rp14,2 triliun.
* Realisasi Investasi Triwulan I 2025: Mencapai Rp2,93 triliun (Tertinggi di Jawa Tengah).
Pencapaian ini berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan. Angka kemiskinan di Kendal turun 0,95% (dari 9,35% di 2023 menjadi 8,40% di 2024). Sementara kemiskinan ekstrem turun menjadi 0,49%.
"Serapan tenaga kerja akan bertambah karena kebanyakan industri di tempat kita mengarah padat karya, sehingga pengangguran bisa terkikis," kata Ahmad Luthfi.
- Lumbung Padi Bonokeling Jadi Sorotan! TMI Lantik Pengurus Wilayah Khusus Adat di Banyumas
- Gen Z Wajib Tahu! Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Cepat Jompo
Jawa Tengah Kejar Target Investasi Rp57 Triliun
Secara umum, Gubernur Luthfi yang didampingi Wagub Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), optimistis terhadap iklim investasi di provinsi tersebut. Realisasi investasi di Jawa Tengah hingga kuartal III 2025 sudah mencapai Rp57 triliun.
Fakta Investasi Jateng:
* 65% Investasi didominasi Penanaman Modal Asing (PMA).
* Pemerintah Provinsi menjamin perizinan yang mudah, keamanan wilayah, dan ketersediaan tenaga kerja kompetitif.
Gubernur juga tengah mendorong bupati dan wali kota untuk segera mengajukan kawasan industri baru. Bupati yang sudah mengajukan termasuk dari Banyumas, Cilacap, Kebumen, Demak, dan Kabupaten Semarang.
"Keberadaan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus akan membuat mereka terintegrasi, perizinan akan satu pintu, fasilitas terkait ekspor impor dipermudah," jelasnya.
- BRI Dorong Kepemilikan Rumah Rakyat Melalui Kredit Program Perumahan
- Harga Kripto Terjun Bebas, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Penghargaan dan Link and Match Tenaga Kerja
Dalam acara tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi menerima penghargaan Dharma Arthapraja Utama atas dukungannya dalam pengembangan KEK Kendal.
Sebagai tindak lanjut penyerapan tenaga kerja, dilakukan penandatanganan kerja sama (link and match) antara Disnakertrans dan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah dengan lima perusahaan besar, di antaranya PT Royal Regent Indonesia dan PT Eclat Textile.
"Itu sudah otomatis untuk penyediaan tenaga kerja. Dari vokasi kita ciptakan, dari SMK, politeknik, dan BLK kita siapkan agar mereka dapat terserap di perusahaan yang menyediakan pekerjaan," tutup Ahmad Luthfi.