Jumlah Investor Saham di Indonesia Tembus 7 Juta, BEI Tegaskan Optimisme Pasar Modal Tetap Tinggi

Kusumawati - Selasa, 03 Juni 2025 18:08 WIB
Kepala BEI Jateng II Wira Adi Brata saat melakukan sosialisasi investasi saham (soloaja.co)

JAKARTA (Soloaja.co) – Minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal terus menunjukkan tren positif. Per Senin, 26 Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia resmi menembus angka 7 juta, tepatnya 7.001.268 Single Investor Identification (SID).

Capaian ini dinilai PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai cerminan dari optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi nasional, meskipun dinamika ekonomi global masih penuh tantangan.

Jumlah investor saham mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan akhir 2024 yang tercatat sebanyak 6.381.444 SID. Artinya, dalam kurun waktu kurang dari lima bulan, terjadi penambahan lebih dari 619 ribu investor baru.

Peningkatan ini tercapai meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami fluktuasi, dari 7.079,905 pada akhir 2024 turun ke 5.967,988 pada 9 April 2025, sebelum kembali menguat ke 7.175,819 pada 28 Mei 2025.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan bahwa peningkatan jumlah investor bahkan terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu kebijakan tarif impor Amerika Serikat.

"Menariknya, meskipun kebijakan tarif impor mulai diberlakukan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Tercermin dari penambahan lebih dari 38 ribu investor saham selama periode 27 Maret hingga 8 April 2025," jelas Jeffrey.

Selama libur panjang Idulfitri, dari 27 Maret hingga 8 April 2025, jumlah investor saham meningkat dari 6.705.452 menjadi 6.744.128 SID, menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus tumbuh.

BEI menegaskan bahwa pertumbuhan jumlah investor harus dibarengi dengan penguatan infrastruktur informasi dan edukasi. Melalui aplikasi IDX Mobile yang telah diunduh lebih dari 287 ribu kali, serta kehadiran aktif di media sosial, BEI berupaya memberikan informasi dan edukasi pasar modal secara cepat dan mudah.

Selain itu, jaringan Galeri Investasi BEI juga terus diperluas, kini mendekati 1.000 lokasi, didukung oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal di berbagai wilayah. Kegiatan edukasi seperti Sekolah Pasar Modal (SPM), webinar, seminar, dan workshop terus digelar secara luring dan daring oleh kantor perwakilan BEI di seluruh Indonesia.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menambahkan bahwa BEI tidak hanya fokus pada investor ritel, tetapi juga mendorong peningkatan partisipasi investor institusi domestik.

“Kami terus menjalin keterlibatan aktif bersama investor institusi untuk memperkuat partisipasi mereka dalam aktivitas pasar. Ini merupakan bagian dari komitmen BEI dalam membangun pasar modal yang transparan, dinamis, dan inklusif,” jelas Iman.

Sementara, Kepala BEI Jateng II, Wira Adi Brata, menambahkan bahwa pertumbuhan jumlah investor juga terjadi di tingkat regional.

"Jumlah investor di wilayah Solo Raya terus menunjukkan peningkatan dengan rata-rata penambahan sekitar 2.000 investor baru setiap bulan. Ini menunjukkan bahwa literasi dan minat terhadap pasar modal di daerah semakin baik dan merata," ujarnya.

Dengan kuatnya basis investor dan dukungan dari berbagai pihak seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO), serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan, peran pasar modal Indonesia dipastikan akan semakin strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS