SOLO (Soloaja.co) - Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia kini dapat dinikmati lebih dekat. Perum LKBN ANTARA menggelar Pameran Foto dan Arsip 1945 di Monumen Pers Nasional, Solo, pada Sabtu (30/8/2025).

Event ini mengajak masyarakat untuk kembali merenungkan betapa beratnya perjuangan para pendiri bangsa.

Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA, Irfan Junaidi, mengatakan pameran ini diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan. "Kami mencoba menghadirkan nuansa dan suasana kemerdekaan yang diperjuangkan pada tahun 1945 itu dalam bentuk foto-foto arsip," jelasnya.

• STIM Surakarta Wisuda 110 Sarjana PBA, Ustad Ba'asyir Berpesan Jadilah Mukmin Sejati dan Bela IsIam Dengan Ilmumu
• Menginspirasi Guru Jateng: 'Bakti Telkomsel untuk Negeri' Bekali Ketrampilan Digital dan AI

Tidak hanya foto, pameran ini juga menampilkan reproduksi koran dan majalah yang terbit pada masa itu. "Harapan kami ini bisa jadi bahan kita untuk berkontemplasi, supaya kita tahu Republik ini bukan hadiah, tapi diperjuangkan dengan darah dan keringat yang luar biasa," tambah Irfan.

Ia juga berpesan agar pameran ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk tidak mengancam sendi-sendi bangsa.

Pameran ini merupakan penugasan kedua dari Kementerian Komunikasi dan Digital pada tahun 2025, yang berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional dan Monumen Pers Nasional.

Koleksi yang ditampilkan sangat beragam, mulai dari foto-foto tahun 1945, perjalanan bangsa, hingga foto-foto presiden dari masa ke masa saat merayakan HUT RI.

• Program Sapi Merah Putih, Bukti Komitmen BRI untuk Pangan Nasional
• Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Baru 41% Sampah Terkelola, Anggaran Minim Jadi Kendala Utama

"Mudah-mudahan bisa menggambarkan situasi perjalanan kebangsaan ini selama 80 tahun terakhir," harap Irfan.

Senada, Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA, Prof. Widodo Muktiyo, mengajak masyarakat untuk lebih memahami makna kemerdekaan.

"Indonesia bukan tiba-tiba ada, tapi diperjuangkan. Bagaimana heroiknya pendiri bangsa untuk menjadikan bangsa ini merdeka, yang menikmati adalah kita, yang menjaga adalah kita," tegasnya.

Pameran ini berlangsung dari 30 Agustus hingga 7 September dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.