Jelang Nataru, Gubernur Luthfi Jamin Keamanan dan Kesiapan Arus Mudik di Jawa Tengah

Kusumawati - Senin, 08 Desember 2025 19:15 WIB
Gubernur Luthfi dan jajaran melakukan rakor lintas sektoral Jelang Nataru 2026 (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan kesiapan Provinsi Jawa Tengah untuk menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kesiapan ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Jawa Tengah di Gradhika Bhakti Praja, Senin (8/12/2025).

Ahmad Luthfi menyatakan rapat ini digunakan untuk menyamakan persepsi, mengingat Jawa Tengah merupakan sentra arus mudik serta pergerakan barang dan orang selama masa liburan akhir tahun.

"Yang tidak kalah penting kita juga bahas tentang bahan pokok dengan stok barang, antisipasi kenaikan harga sehingga pada perayaan Natal dan Tahun Baru nanti, keamanannya terjamin serta sukses dalam kelancaran beribadah," kata Ahmad Luthfi usai rakor.

Perintah Tambal Jalan dan Operasi Pasar

Untuk menjamin kelancaran pergerakan, Posko Terpadu telah disiapkan di berbagai titik dan akan mulai beroperasi sejak 19 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.

Gubernur juga telah menginstruksikan dinas terkait, termasuk PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB), untuk segera melakukan operasi pasar dan menyuplai bahan pokok ke daerah yang stoknya menipis guna menjaga laju inflasi dan fluktuasi harga.

Terkait infrastruktur, Gubernur meminta perbaikan segera dilakukan pada sejumlah titik jalan berlubang dan penambahan penerangan di jalur Pantura dan jalur Selatan Selatan.
"Itulah gunanya rapat koordinasi. Sing kurang terang diterangno, sing bolong ditambal. Prinsip besok sudah mulus dan terang," tegasnya.

Prediksi Puncak Arus dan Risiko Kejahatan

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan pengamanan dan pelayanan Nataru akan mengutamakan keramahan dan kenyamanan masyarakat.

Kapolda memprediksi puncak arus mudik Natal jatuh pada 24 Desember, sedangkan puncak arus balik pada 28 Desember 2025. Sementara puncak arus balik Tahun Baru diprediksi pada 4 Januari 2026.

Meskipun secara kualitatif diprediksi ada sedikit penurunan pergerakan dibandingkan tahun sebelumnya, Kapolda mengingatkan adanya dinamika pergerakan yang bisa berubah sewaktu-waktu.

"Secara persentase, ada 46% masyarakat yang belum memutuskan (mudik), 28% sudah memutuskan. Kelompok yang belum pasti itu dapat berubah dalam 5 menit akhir," jelas Irjen Pol Ribut.

Kapolda menambahkan bahwa pergerakan orang di Jateng didominasi oleh perjalanan rekreasi dan silaturahmi. Berdasarkan data, periode libur Nataru memiliki risiko tinggi kecelakaan dan tindak kejahatan. Oleh karena itu, kehadiran petugas gabungan (Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan instansi lainnya) di tempat wisata, perbelanjaan, hiburan, dan tempat ibadah menjadi prioritas utama untuk memberikan pelayanan prima.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS