Jateng Jajaki Kerja Sama dengan Uzbekistan: Koneksi Wisata Religi hingga Produk Halal
JAKARTA (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kedutaan Besar Uzbekistan untuk Indonesia terus mempererat penjajakan kerja sama di berbagai sektor. Potensi kerja sama yang tengah digodok meliputi koneksi wisata religi, produk dan jasa halal, hingga produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Makam Imam Bukhari Jadi Jembatan Wisata Religi
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan potensi besar koneksi wisata religi antara kedua wilayah. Uzbekistan dikenal sebagai lokasi makam tokoh muslim terkemuka, Imam Bukhari.
"Di Uzbekistan ada makam tokoh muslim Imam Bukhari. Artinya wisata religi di Jawa Tengah dan di Uzbekistan mungkin nanti bisa dikoneksikan," kata Sumarno, Rabu malam (1/10/2025), saat menghadiri undangan perayaan Hari Kemerdekaan ke-34 Republik Uzbekistan di Four Square Hotel, Jakarta Selatan.
- Sekolah Rakyat Ke-13 di Jateng Resmi Dibuka
- Target Jalan Mantap 94% di Jateng Dikebut Hingga Akhir 2025
Sekda Sumarno, yang hadir mewakili Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, berharap hubungan persaudaraan antara Uzbekistan dan Jawa Tengah dapat saling menguntungkan.
Penjajakan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Kedubes Uzbekistan ke Pemprov Jateng pada tahun 2023, di mana kedua pihak mendiskusikan potensi yang saling melengkapi, terutama sebagai wilayah mayoritas muslim.
Selain wisata religi, potensi kerja sama juga mencakup pengembangan wisata halal di Jawa Tengah, serta pertukaran produk UMKM dan industri.
"Memang sekarang belum sampai pada titik kesepakatan perjanjian kerja sama. Akan tetapi penjajakan sudah dilakukan. Mudah-mudahan nanti dalam waktu dekat juga bisa ditindaklanjuti," ucapnya.
- IQ Tertinggi di Dunia Dimiliki Negara Mana? Ini Daftar Lengkapnya
- Tidak Semua Cara Menabung Itu Menguntungkan, Ini Buktinya
Uzbekistan Prioritaskan IPTEK dan Keterbukaan Dunia
Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menekankan bahwa dalam sejarah singkat kemerdekaannya, Uzbekistan terus bergerak maju. Negaranya memprioritaskan percepatan pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, teknologi informasi, dan aktivitas berbasis intelektual sebagai lokomotif perekonomian.
Oybek Eshonov menyampaikan bahwa Uzbekistan kini terbuka bagi dunia. Sektor pariwisata terus meningkat, bahkan melampaui 10 juta wisatawan asing pada tahun 2024.
Untuk memperkuat daya tarik spiritual, Uzbekistan sedang membangun sejumlah fasilitas, termasuk Pusat Peradaban Islam di Tashkent dan Kompleks Memorial Imam Bukhari di Samarkand.
"Kami yakin, situs-situs ini akan menjadi pusat spiritual dan pendidikan bagi dunia Muslim, yang akan menarik lebih banyak wisatawan," kata Oybek.
Ia menegaskan, negaranya tertarik untuk membangun dialog politik, memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi, serta meningkatkan hubungan budaya dan kemanusiaan yang setara dan saling menguntungkan dengan Indonesia.
- Hadapi Ancaman ROB, Gubernur Luthfi Apresiasi Pencanangan Program PKK SIGAB di Demak
- Bisnis Padel Booming di Indonesia, Berakhir Lesu di Swedia
Kemendag Soroti Kenaikan Perdagangan dan Potensi Produk Halal
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, yang turut hadir dalam acara tersebut, mencatat bahwa hubungan diplomatik dan kemitraan Indonesia-Uzbekistan semakin kuat, ditandai dengan kedekatan agama, budaya, dan sejarah.
Kementerian Perdagangan mencatat, hubungan perdagangan bilateral antara kedua negara menunjukkan kemajuan signifikan, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 56,8% selama lima tahun terakhir. Komoditas utama perdagangan meliputi pupuk, margarin, serta lemak hewani dan nabati.
"Sebagai mitra dagang terpenting Indonesia di kawasan Asia Tengah, masih perlu mengoptimalkan volume perdagangan lain yakni produk dan jasa halal," ujar Budi Santoso.
Ia optimistis, hubungan kedua negara ke depan akan meluas ke berbagai sektor lain, termasuk agama, kebudayaan, pendidikan, investasi, dan pertanian.