Sekolah Rakyat Ke-13 di Jateng Resmi Dibuka
SEMARANG (Soloaja.co) - Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot upaya pemutusan rantai kemiskinan ekstrem melalui sektor pendidikan. Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 45 di Kota Semarang, yang merupakan sekolah rakyat ke-13 di provinsi ini, resmi dibuka, Selasa (30/09/2025), bertempat di kompleks Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang.
Acara pembukaan sekolah tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah.
Sekda Jateng menyempatkan diri menyalami dan memberikan semangat kepada para siswa yang sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). "Semangat ya," ucap Sekda, memotivasi para pelajar SRT 45 untuk antusias mengikuti rangkaian pembelajaran.
Sementara itu, Wamensos Agus Jabo Priyono yang membuka secara resmi sekolah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam pendidikan.
"Presiden Prabowo Subianto ingin semua rakyat bersekolah tanpa kecuali," tegas Agus Jabo Priyono.
- Target Jalan Mantap 94% di Jateng Dikebut Hingga Akhir 2025
- IQ Tertinggi di Dunia Dimiliki Negara Mana? Ini Daftar Lengkapnya
Pendirian sekolah rakyat adalah strategi kunci dalam memutus transmisi kemiskinan, khususnya di Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk ketiga terbesar di Indonesia.
Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem 2026
Kementerian Sosial telah meluncurkan 14 Sekolah Rakyat di Jawa Tengah. Saat ini, 13 sekolah sudah beroperasi, dan satu sekolah lagi di Sragen akan segera menyusul.
Wamensos berharap, melalui berbagai upaya pemberdayaan termasuk sekolah rakyat ini, target ambisius Presiden dapat tercapai. "Melalui berbagai upaya pemberdayaan, mudah-mudahan sesuai harapan Pak Presiden tahun 2026 kemiskinan ekstrem nol persen di Jawa Tengah," katanya di sela peninjauan ruang kelas SRT 45.
SRT 45 Kota Semarang disebut Sekolah Rakyat Terintegrasi karena menyatukan dua jenjang pendidikan, yakni SD dan SMA, dengan masing-masing menampung 50 siswa.
Fasilitas Lengkap dan Bebas Perundungan
Proses seleksi siswa dilakukan secara ketat melalui rekonsiliasi berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), menjamin siswa yang paling berhak memperoleh kesempatan ini.
Siswa Sekolah Rakyat dibekali fasilitas yang memadai, meliputi sarana kelas yang bagus, asrama, laboratorium, delapan jenis seragam, bahkan dijanjikan fasilitas satu siswa satu laptop.
- Tidak Semua Cara Menabung Itu Menguntungkan, Ini Buktinya
- Hadapi Ancaman ROB, Gubernur Luthfi Apresiasi Pencanangan Program PKK SIGAB di Demak
"Presiden ingin siswa pinter, berkarakter, dan memiliki keterampilan," jelas Wamensos.
Selain kelengkapan fisik, Agus Jabo Priyono juga memastikan sekolah rakyat akan dijamin bebas dari bullying (perundungan), intoleransi, dan harassment (pelecehan). Komitmen ini diwujudkan dengan pembekalan khusus kepada guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik.
Meski menggunakan sistem boarding (asrama) yang berpotensi membuat siswa rindu keluarga, pihak sekolah memfasilitasi komunikasi melalui kunjungan dan video call.
Di tempat yang sama, sejumlah siswa SMK dan SMA SRT 45 menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Radith, salah satu siswa yang bercita-cita menjadi CEO, mengungkapkan apresiasinya.
"Terima kasih kepada Pak Gubernur Ahmad Luthfi dan wakil gubernur Taj Yasin sudah membantu fasilitas kepada kami anak SMA dan SMK sehingga bisa mewujudkan impian mencapai cita-cita," ujar Radith, didampingi dua rekan sesama siswa SMA, Bastian dan Noval.