Jangan Diabaikan! Ini Gejala Burnout dan Cara Mengatasinya
JAKARTA - Pernahkah Anda merasa letih dan tertekan akibat pekerjaan atau lingkungan yang toksik, yang dapat membawa seseorang ke dalam pengaruh yang merugikan? Jika pernah, jangan sepelekan kondisi tersebut, karena jika dibiarkan terus-menerus, dapat menyebabkan stres bahkan mengalami burnout syndrome.
Apa itu Burnout Syndrome?
Burnout syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa stres dan mengalami kelelahan secara emosional dan fisik. Hal ini juga dapat membuat seseorang menjadi perfeksionis dan merasa pesimis.
Burnout syndrome mencerminkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebani tenaga dan kemampuan seseorang, sehingga mencapai tingkat stres maksimal.
Siapa saja bisa mengalami burnout, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang terus-menerus memaksa diri untuk terus bekerja.
- Inilah 5 Level Bodo Amat yang Dapat Mengubah Hidup Anda
- Sering Bikin Bingung, Kenali Perbedaan Antara Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan
- Bersilaturahmi dengan Nasabah di Magelang, Presiden Joko Widodo Apresiasi Kinerja PNM Mekaar
Gejala Burnout
Berikut beberapa gejala burnout.
1. Kelelahan dan Menghindari Pekerjaan
Seseorang akan merasa lelah dan stres dengan pekerjaannya, cenderung menghindari kegiatan yang terkait dengan pekerjaan, dan kelelahan emosional serta kurang semangat dalam bekerja.
2. Kelelahan Fisik
Seseorang dengan burnout dapat mengalami kelelahan fisik, seperti sakit perut dan sakit kepala.
3. Performa Kerja Menurun
Burnout memengaruhi kinerja seseorang karena sulit berkonsentrasi.
4. Mudah Marah
Seseorang cenderung mudah marah jika segalanya tidak sesuai harapan.
5. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Stres dan frustrasi terhadap pekerjaan membuat penderita bersikap sinis terhadap rekan kerja.
6. Mudah Sakit
Burnout yang berkepanjangan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat rentan terhadap berbagai penyakit.
Cara Mengatasi Burnout
Langkah-langkah mengatasi burnout.
- Buat prioritas: Atur prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting untuk mengurangi kelelahan.
- Bicarakan dengan atasan: Komunikasikan dengan atasan mengenai beban kerja dan minta bantuan.
- Kurangi ekspetasi dan beri apresiasi diri sendiri: Tetap realistis dalam ekspektasi terhadap pekerjaan dan apresiasi terhadap diri sendiri.
- Ceritakan kepada orang yang dapat dipercaya: Bercerita kepada orang yang dipercaya dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres.
- Jaga keseimbangan hidup: Berikan waktu untuk bersantai dan melupakan sejenak pekerjaan.
- Ubah gaya hidup: Terapkan gaya hidup sehat dengan pola makan yang baik, olahraga rutin, dan cukup tidur.
Selain itu, Anda juga bisa mencari hobi baru atau melakukan aktivitas yang belum pernah dicoba sebelumnya juga dapat membantu mengatasi burnout. Burnout tidak hanya memengaruhi hasil kerja, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial dan kesehatan.
- Kenali Apa Itu Carbon Capture and Storage dan Manfaatnya Bagi Lingkungan
- Di Hadapan Ribuan Jamaah, Gus Iqdam Pasang Badan untuk Prabowo Gibran
- Berbagai Isu yang Jadi Sorotan Generasi Z dan Milenial dalam Pemilu 2024
Penting untuk peduli terhadap kesehatan mental kita, terutama dalam situasi yang tidak pasti seperti saat ini. Beristirahat sejenak dari rutinitas dan kesibukan dapat membantu mengisi ulang energi serta menyegarkan pikiran.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 31 Jan 2024