Jaga Harga Pangan, Jateng Gelontorkan Rp37 Miliar Gerakan Pangan Murah
SEMARANG (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan. Hingga 19 September 2025, Pemprov telah menggelar 1.565 kali Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah dengan total omzet mencapai Rp37 miliar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, menyatakan bahwa ribuan GPM ini merupakan hasil kolaborasi apik dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten/Kota, Bank Indonesia, BUMD seperti PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) dan Bank Jateng, serta Bulog.
- Peran HTI Kayu Energi: Dari Energi Berkelanjutan hingga Pemulihan Ekosistem Terdegradasi
- PKK Jawa Tengah Gelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan
"Ini adalah upaya kami dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan," ujar Dyah.
Sasar Pabrik, Kios Pangan Murah, Hingga Koperasi
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Sri Brotorini, menambahkan bahwa GPM tidak hanya digelar di pasar, tetapi juga di pabrik-pabrik untuk menjangkau para pekerja.
Selain GPM, Pemprov Jateng juga mengandalkan program Fasilitasi Distribusi Pangan untuk mendukung 428 unit kios pangan murah. Program ini juga menargetkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di seluruh pelosok desa. Hingga kini, sudah ada 46 Kopdes yang memanfaatkan dana ini.
- Siap-Siap Healing, Ini Daftar Libur Nasional 2026
- MIC Official Juara, Grand Final Komix Herbal POTEK Dance Fest Berakhir Meriah
Gubernur Luthfi Dorong Kemandirian Pangan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyebut GPM dan fasilitasi distribusi pangan sebagai bukti kehadiran negara dalam menjaga daya beli masyarakat. Ia juga menyampaikan rencana jangka panjang untuk menciptakan konektivitas produk unggulan antarkabupaten/kota di Jateng.
"Saya ingin sebisa mungkin Jawa Tengah memenuhi kebutuhan bahan pokok penting dari hasil produksi sendiri," tegas Gubernur.
Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan dan meminimalisir ketergantungan pada daerah lain.