Indonesia Luncurkan Sahabat-AI, LLM Berkekuatan 70 Miliar Kolaborasi Indosat dan GoTo
JAKARTA (Soloaja.co) – Indonesia mencatat sejarah baru dalam bidang kecerdasan artifisial (AI) dengan diluncurkannya Sahabat-AI, sebuah large language model (LLM) berkekuatan 70 miliar parameter yang dikembangkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison dan GoTo Group.
Peluncuran ini menandai titik penting dalam perjalanan Indonesia sebagai pelaku utama di industri teknologi global.
CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyebut momen ini sebagai tonggak transisi Indonesia dari negara konsumen menjadi produsen teknologi.
- Wujudkan Rumah Idaman Tanpa Drama, Blibli Hadirkan Promo Spesial Double Day 6.6
- Kualitas Internasional, Asli Lokal! Kenalan dengan 5 Brand Makeup Ini
“Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan konsumsi AI tertinggi di dunia. Kini saatnya kita melangkah lebih jauh—bukan hanya sebagai pengguna, tetapi pencipta,” tegasnya.
Keunggulan Sahabat-AI tidak hanya terletak pada kapasitas parameternya, tetapi juga pada efisiensi serta kedaulatan infrastrukturnya.
Model ini ditopang oleh GPU Merdeka, sebuah layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS) pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh AI Factory Lintasarta, bagian dari Indosat Group.
Menggunakan teknologi superkomputer berbasis NVIDIA, GPU Merdeka menjadi tulang punggung pengoperasian Sahabat-AI secara mandiri, efisien, dan hemat energi.
Diluncurkan pada tahun 2024, GPU Merdeka sepenuhnya dirancang dan dioperasikan oleh talenta dalam negeri.
- Danrem 074/Wrt Tutup TMMD Sengkuyung Tahap II Kodim 0726/Sukoharjo Tahun 2025 di Desa Krajan
- Cek Sekarang! Cara Memeriksa Pencairan Gaji Ke-13 Pensiunan PNS
Layanan ini tidak hanya mendukung pengembangan model AI, tetapi juga menghadirkan solusi untuk machine learning, generative AI, hingga aplikasi industri berbasis CAD dengan latensi rendah dan efisiensi tinggi.
Sementara itu, CEO GoTo Group, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa perjalanan pengembangan Sahabat-AI telah dimulai sejak lebih dari satu tahun lalu. Pada awalnya, GoTo sempat mencari mitra teknologi dari luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat.
Namun kolaborasi strategis dengan Indosat dan dukungan teknologi dari NVIDIA memungkinkan realisasi LLM buatan dalam negeri yang mampu bersaing secara global.
“Hanya dalam waktu sekitar 200 hari, kita berhasil melompat dari LLM berkapasitas 7 dan 9 miliar parameter menjadi 70 miliar. Ini adalah bukti semangat gotong royong digital Indonesia. Sahabat-AI adalah milik kita bersama, bukan hanya milik dua perusahaan,” ujar Vikram Sinha menegaskan.
- Lima Wakil Rektor UMS Resmi Dilantik, Perkuat Tranformasi Global
- Bisnis Skincare Lewat MLM, Apakah Sebagus yang Dikira?
Peluncuran Sahabat-AI turut mendapat apresiasi dari Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid. Ia menyambut baik pencapaian ini sebagai bukti kesiapan Indonesia dalam menghadapi era digital global.
“Dengan hadirnya Sahabat-AI, kita harap Indonesia bisa sejajar dengan pengembang LLM dunia seperti Amerika dan Tiongkok. Namun, kita juga menekankan pentingnya nilai budaya dalam implementasi teknologi ini. Chatbot berbasis Sahabat-AI harus mampu memberikan jawaban kepada masyarakat dengan bahasa yang sopan, kontekstual, dan cepat,” tutur Menteri Meutya.
Dengan dukungan infrastruktur nasional, sumber daya lokal, dan semangat kolaboratif, Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan AI di kawasan Asia bahkan dunia.
Vikram Sinha menutup peluncuran dengan pesan optimisme, “Sahabat-AI adalah simbol kemandirian digital. Ini adalah perjalanan kolektif bangsa. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh masyarakat benar-benar diberdayakan dengan teknologi.”