HUT ke 51 Himpunan Ratna Busana Gelar Syukuran di Ndalem Suryo Hamijayan

Kusumawati - Rabu, 06 Desember 2023 05:53 WIB
HUT ke 51 Himpunan Ratna Busana Gelar Syukuran di Ndalem Suryo Hamijayan (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Himpunan Ratna Busana (HRB) sebuah organisasi pecinta budaya Nusantara Indonesia merayakan HUT ke 51 di Kota Solo, tepatnya di Ndalem Suryo Hamijayan, komplek Keraton Surakarta, Selasa 5 Desember 2023

Perayaan HUT ke 51 terasa istimewa karena digelar di rumah heritage dari abad ke 19 yang dipugar dan dilestarikan oleh mendiang ibu Tien Soeharto, pendiri HRB.

Ketua HRB, Titiek Soeharto dengan bangga menyampaikan sejumlah program HRB dalam mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda agar mencintai budaya Nusantara.

"Kami berusaha melestarikan budaya Nusantara khususnya kain tradisi Indonesia, yang tak kalah penting membuat generasi muda juga mencintai budaya bangsa. Salah satunya dengan regenerasi kepengurusan HRB dan juga menggelar berbagai kegiatan edukasi tentang budaya," ungkap Titiek Soeharto, disela puncak HUT HRB.

Titiek mengatakan edukasi ini melestarikan, menumbuhkan rasa cinta bagi wanita Indonesia untuk mencintai busana nasional dan busana daerah, salah satunya menghimpun ibu-ibu yang sebelumnya cuek terhadap busana nasional dengan seperti ini mereka berupaya untuk berkebaya.

"Pakem-pakemnya jika berkebaya jangan pakai sepatu kets, dan kalau berkonde jangan pakai anting yang panjang," ucap Titiek, putri dari Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, saat ditemui di Kota Solo, Selasa 5 Desember 2023.

Menurutnya, saat ini, kebaya tidak hanya digunakan saat menghadiri acara kawinan, tetapi beberapa orang sudah mulai menggunakan kebaya saat bermain dengan teman sebaya. Ia ingin mengedukasi generasi milenial bahwa mengenakan kebaya tidak membuat tampilan menjadi lebih tua.

"Kita generasi ketiga dari yg sepuh, diharapkan ajak temannya dan kita sebagai HRB dituntut untuk pakaian berkebaya pakem," ujarnya.

Seperti diketahui, mendiang ibunda Titiek Soeharto, Ibu Tien Soeharto, dinilai sebagai ikon pakem kebaya. Sebab, Ibu Tien kental sekali mempertahankan pakaian dengan berkebaya. Ibu Tien bukan hanya mamakai kebaya dalam seremoni tertentu, tapi juga dalam kegiatan sehari-hari.

"Ibu saya hari-hari selalu pakai kebaya, jadi bukan sesuatu yang beda. Jadi tidak hanya tampil cantik dan elegan, tapi juga membantu perajin batik," tandasnya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS