Gandeng Komdigi, Indosat Terapkan Registrasi Biometrik dan eSIM
JAKARTA (Soloaja.co) - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia memperkuat komitmen terhadap keamanan pelanggan dengan menggelar Live Biometric Demo.
Demonstrasi ini dilakukan untuk layanan prabayar dan proses registrasi self-register eSIM di Gerai IM3 Jakarta pada Senin, 27 Oktober 2025.
Penerapan teknologi biometrik ini menandai langkah Indosat untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih nyaman, aman, dan modern bagi seluruh penggunanya.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Edwin Hidayat Abdullah, menyatakan dukungannya.
- Warren Buffett Sebut Emas Bukan Investasi Menarik, Ini Penjelasannya
- Wagub Jateng Taj Yasin Tinjau Rumah Pompa, Percepatan Pengadaan Pompa Baru
“Komdigi mendukung penuh langkah Indosat untuk menghadirkan kemudahan akses digital bagi masyarakat. Melalui penerapan sistem yang telah memenuhi standar, kami optimis bahwa ekosistem telekomunikasi di Indonesia dapat menjamin keamanan publik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah akan terus mendorong pengembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan digital di tanah air.
Sementara itu, Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Reski Damayanti, menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama.
“Kami mendukung langkah Pemerintah dan siap berkolaborasi untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan optimal demi kepentingan pelanggan dan kemajuan industri,” katanya.
- Atasi Banjir Semarang, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Koordinasi dengan BNPB dan BMKG
- 5 Alasan Kenapa Beli iPhone Bekas Bisa Bikin Menyesal
Standar Keamanan Internasional
Melalui demo ini, Indosat menunjukkan kesiapan teknologi dan infrastruktur untuk mendukung registrasi biometrik yang aman dan praktis. Penerapan sistem ini telah mengacu pada standar keamanan internasional ISO 30107-3, mencakup serangkaian proses digital yang ketat.
Proses registrasi biometrik meliputi validasi Nomor Pelanggan (MSISDN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pengambilan foto wajah (self-photo), verifikasi liveness detection, serta pencocokan wajah (face recognition) dengan data DUKCAPIL.
Dengan tingkat kecocokan wajah minimal 95%, sistem ini memastikan keabsahan identitas pelanggan sekaligus secara efektif menekan risiko penyalahgunaan data pribadi.
- Bongkar Rahasia! Begini Cara dan Besaran Pendapatan Musisi di Spotify
- BRI Catat Penyaluran KUR Rp130,2 Triliun Hingga Kuartal III 2025
Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Berbasis AIvolusi5G
Selain registrasi biometrik, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam memperkuat keamanan pelanggan, Indosat juga telah menghadirkan fitur Anti-Spam dan Anti-Scam sejak Agustus 2025.
Fitur ini merupakan sistem yang mampu mendeteksi dan mencegah pesan serta panggilan berisiko secara real-time di dalam jaringan. Keunggulan fitur ini didukung oleh teknologi AIvolusi5G, yang menggabungkan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) dengan jaringan 5G milik Indosat yang responsif dan adaptif.
Melalui inovasi ini, Indosat berkomitmen melindungi pelanggan dari potensi kejahatan digital, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ekosistem telekomunikasi yang aman dan terpercaya.
