FK UNDIP Digadang Jadi Motor Percepatan Dokter, Kebutuhan Tenaga Medis Masih Kurang

Kusumawati - Minggu, 05 Oktober 2025 10:32 WIB
Medica Run , Run For Charity FK UNDIP Semarang (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyoroti urgensi peran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP) dalam mengatasi krisis kekurangan tenaga medis di Indonesia. Menurutnya, dengan laju produksi dokter saat ini, pemenuhan kebutuhan dokter umum dan spesialis di Indonesia baru bisa tercapai sekitar tiga dekade ke depan.

Hal ini disampaikan Sumarno saat menghadiri ajang lari amal “Medica Run: Run for Charity” yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-64 FK UNDIP di kawasan kampus, Minggu (5/10/2025).

FK UNDIP Diminta Berperan Lebih

Sumarno menekankan bahwa tantangan besar Indonesia saat ini adalah jumlah dan distribusi tenaga medis yang tidak merata. Kapasitas pendidikan kedokteran yang ada dinilai belum mampu mengejar ketertinggalan.

“Kebutuhan dokter di Indonesia masih jauh dari cukup. Kalau dengan produksi dokter yang sekarang, bisa sampai 30 tahun baru terpenuhi,” ungkap Sumarno.

Ia secara tegas berharap FK UNDIP dapat menjadi salah satu motor penggerak untuk mengakselerasi pemenuhan kebutuhan dokter di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Pemprov Jateng untuk penguatan layanan kesehatan.

Selain itu, Sekda juga meminta agar pendidikan kedokteran harus lebih inklusif dan ramah bagi masyarakat. “Masuk kedokteran bukan sesuatu yang mahal atau menakutkan. Fakultas kedokteran harus bisa hadir lebih ramah di tengah masyarakat,” tegasnya.

Medica Run, Memadukan Sehat dan Peduli Sosial

Sumarno mengapresiasi inisiatif FK UNDIP yang berhasil memadukan olahraga dengan aksi sosial melalui Medica Run. Kegiatan lari ini, yang diikuti sekitar 1.250 peserta dari berbagai usia dan kategori (5K dan 3K Fun Run), dinilai menyehatkan tubuh sekaligus menumbuhkan kepedulian.

“Kegiatan olahraga seperti Medica Run ini adalah salah satu upaya kami dari Pemprov Jawa Tengah untuk mempromosikan pola hidup sehat. Kalau ingin maju, kita harus mulai dari sehat dulu,” katanya.

Kegiatan ini tidak hanya meriah, dengan banyak peserta tampil nyentrik berbusana unik, tetapi juga membawa misi sosial. Sebagian hasil pendaftaran disalurkan untuk kegiatan amal dan pengabdian masyarakat, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis seperti deteksi dini tumor dan kanker payudara, bekerja sama dengan RS Nasional Diponegoro (RSND).

Semangat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat melalui kegiatan ini diharapkan semakin nyata untuk mewujudkan Jawa Tengah yang sehat, produktif, dan peduli sosial.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS