FISIP UNS Luluskan Doktor Baru IPK 4.00, Dr. Vinda Maya Setianingrum Fokus pada Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus
SOLO (Soloaja.co) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi dengan melahirkan doktor baru, Dr. Vinda Maya Setianingrum, S.Sos., M.A.
Ia resmi menyandang gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengelolaan Komunikasi dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi”. Sidang promosi doktor dilaksanakan pada Rabu (16/7/2025) dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00 dan menyelesaikan studi dalam waktu tiga tahun.
Dr. Vinda, yang lahir di Blitar pada 18 Mei 1980, merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ia menamatkan studi Sarjana di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada (UGM).
- Fintech Lending Days 2025 Resmi Digelar, AFPI Bidik Pelaku Usaha di Kawasan Indonesia Timur
- Kembangkan Pendidikan Inklusif, Suriname Belajar Model Pesantren di Sukoharjo
Disertasinya mengkaji dinamika komunikasi dalam penanganan isu kekerasan seksual di sejumlah perguruan tinggi negeri, mengintegrasikan teori Communicative Constitution of Organization (CCO) dan Rhetorical Arena Theory (RAT).
Pentingnya Komunikasi dalam Pencegahan dan Penanganan
Penelitian Dr. Vinda menyoroti bahwa komunikasi organisasi menjadi penentu struktur, budaya, dan respons institusi terhadap isu kekerasan seksual. Dalam dimensi pencegahan, komunikasi yang terbuka dan partisipatif terbukti mendorong terbentuknya budaya kampus yang responsif.
Sementara itu, dalam dimensi penanganan, komunikasi empatik, ketersediaan kanal pelaporan yang aman, dan kampanye antistigma menjadi kunci utama untuk melindungi korban. Dalam konteks krisis, kecepatan dan konsistensi komunikasi menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan tinggi.
- Imun Lemah dan Gampang Sakit? Begini Cara Menguatkannya
- Pintu Darurat Pesawat Dibuka Saat Terbang, Mungkinkah Terjadi?
Kontribusi riset ini tidak hanya terbatas pada tataran teoretis, melainkan juga memberikan dampak metodologis dan praktis. Studi kasus mendalam pada sejumlah kampus memungkinkan eksplorasi variasi strategi komunikasi.
“Secara praktis, penelitian ini memberikan pedoman strategis bagi institusi pendidikan tinggi dalam merancang sistem komunikasi yang inklusif dan responsif terhadap isu kekerasan seksual. Di antaranya adalah perlunya sosialisasi kebijakan PPKS yang lebih luas, berbasis pada pendekatan interaktif seperti seminar, kampanye media sosial, dan integrasi dalam kurikulum,” tutur Dr. Vinda.
Selain itu, hasil penelitiannya juga memberikan pedoman strategis komunikasi kampus yang inklusif, aman, dan berorientasi pada korban. Temuan ini sangat relevan bagi kampus-kampus yang sedang menyusun atau mengimplementasikan kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
- Makin Marak, Begini Cara Deteksi Beras Oplosan dengan Mudah
- YouTube Bersihkan Konten Tidak Otentik, Ribuan Channel Terancam Kehilangan Cuan
“Temuan penelitian juga menekankan pentingnya membangun kanal pelaporan yang aman, mudah diakses, serta menjamin kerahasiaan pelapor. Selain itu, universitas disarankan memperkuat kapasitas SDM Satgas PPKS melalui pelatihan komunikasi krisis, investigasi kasus, dan pendampingan psikologis,” tambahnya.
Harapan untuk Perubahan Nyata
Promotor disertasi, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si., menyampaikan apresiasi atas capaian luar biasa Dr. Vinda. Prof. Ismi berharap Dr. Vinda terus mendedikasikan keilmuannya untuk memperkuat tanggung jawab sosial di dunia pendidikan. Ia menyatakan bahwa kontribusi riset ini sangat penting dalam membangun ekosistem kampus yang lebih adil dan aman.
“Harapan saya bagi Dr. Vinda untuk mendedikasikan diri, tidak hanya di bidang akademik tetapi juga tanggung jawab sosial. Isu-isu kekerasan seksual itu adalah fenomena seperti gunung es, dan tidak pernah nampak ke permukaan. Jadilah pejuang nilai-nilai yang meningkatkan pengetahuan manusia,” ujar Prof. Ismi.
Dr. Vinda menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan keluarga, promotor, rekan seangkatan, dan seluruh warga kampus UNS dan Unesa. Ia berharap hasil penelitiannya dapat memberi dampak nyata bagi institusi pendidikan tinggi. Dengan kelulusan ini, UNS kembali mencetak doktor berprestasi yang mengangkat isu penting di ranah sosial dan kelembagaan.