Eksplorasi Batik Dipadukan Kolaborasi Seni, Sandhi Swara Digelar Spektakuler di Pendapi Gede Balaikota Solo

Lutfia Dinara - Sabtu, 24 Desember 2022 05:13 WIB
Pertunjukan Sandhi Swara, kolaborasi seni batik, musik, tari dan digital lighting di Pendapi Gede Balaikota Solo (soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Warna-warni gemerlap lampu mewarnasi suasana Pendapi Ageng Balai Kota Solo pada Jumat, 24 Desember 2022 malam, Gemerlapnya cahaya lampu merupakan salah satu komponen dalam pertunjukan dari Sandhi Swara.

Karya Sandhi Swara merupakan perpaduan beberapa cabang seni, antara lain musik, drama, tari, dan karya visual multimedia. Sandhi Swara terinspirasi dari motif batik klasik gaya Surakarta yang memuat konsep geometri dan dikemas sebagai karya-karya kreatif.

"Jadi Sandhi Swara ini inspirasinya diambil dari batik. Kawung, Sidomukti, Kawang, Sido Luhur. Kemudian, karya kreatif inovatif itu kami teruskan dalam bentuk karya inter media yang memadukan seperti tadi itu ada tari, musik dan eksperimen cahaya yang kami bangun untuk terapan geometris," kata Muhammad Fajar Putranto, Tim kreator Sandi Swara, saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat 24 Desember 2022 malam.

Pagelaran ini memuat penciptaan notasi musik, gerak tari performatif, serta proyeksi bentuk visual berbasis teknologi multimedia (video mapping) dengan mengenalkan masing-masing motif batik melalui pertunjukan.

Motif batik gaya Surakarta yang diinterpretasikan pada pertunjukan Sadhi Swara yaitu Kawung, Parang, Sidaluhur, dan Sidamukti.

Motif batik Kawung merupakan interpretasi Pandawa sebagai kepaduan dan kesatuan serta Punakawan yang ditampilkan dalam bentuk pencahayaan dalam kepaduan tataa rtistik.Motif Parang berbentuk naik turun yang dipadankan dengan makna kesinambungan dalam melodi nada.

Motif Sidaluhur dimaknai sebagai pertemuan laras slendro dan laras pelog yang dimaknai sebagai kesuburan.

Motif Sida mukti menjadi ungkapan do’a dan sayang menghias alunan bunyi dan mengisi ruang-ruang kosong dalam alur alunan bunyi pada pagelaran karya Sandhi Swara.

"Karya batik kami intrepretasikan dalam musik, tari dan eksplorasi cahaya yang kami bangun untuk terapan geometris. Kami persiapan 3 bulan, untuk tim keselurungan ada lebih dari 100 orang," imbuh Fajar.

Selain pertunjukan, ada juga workshop Etno matematika Motif Batik Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Intermedia yang diisi oleh Dr. Sutanto, S.Si, DEA; Dr. Farida Nurhasanah, M. Pd.; dan Joko S Gombloh sebagai narasumber.

“Banyak konsep batik dengan nilai filosofi dibawa di dunia pendidikan dan dunia seni. Hal ini kami buat dan rancang untuk memicu bagaimana kita berkarya dengan model yang belum pernah dicoba di Solo Kami memberikan ruang kepada anak muda untuk berinovasi dalam karya seni." kata Farida.

Acara ini merupakan bagian dari Kategori Penciptaan Karya Kreatif Inovatif Tahun 2022 yang diterima oleh Yayasan Semarak Candrakirana pimpinan R.Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn, dari Program Pelaksanaan Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, lembaga Dana Indonesiana, dan LPDP.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS