Dua Guru Besar Teknik Kimia UMS Hadirkan Inovasi Berkelanjutan dari Teknologi Separasi dan Pengolahan Limbah

Kusumawati - Rabu, 27 Agustus 2025 17:37 WIB
Prof Ir Muh. Mujiburohman dan Prof Ir Herry Purnama, dua guru besar FT UMS (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali memperkuat riset di bidang teknik kimia dengan pengukuhan dua guru besar baru, Prof. Ir. Muhammad Mujibuburohman, S.T., M.T., Ph.D., dan Prof. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D., IPM. Keduanya menghadirkan inovasi yang berfokus pada isu-isu krusial untuk mendukung kehidupan berkelanjutan.

Inovasi Teknologi Separasi Ramah Lingkungan
Prof. Muhammad Mujibuburohman, atau yang akrab disapa Prof. Mujib, fokus pada pengembangan teknologi separasi. Salah satu inovasinya adalah metode Fixed Adsorptive Distillation (FAD), kombinasi distilasi dan adsorpsi yang lebih sederhana untuk memurnikan larutan azeotrop.

Saat menempuh studi S-3, ia mendalami teknologi separasi berbasis membran, yaitu pervaporasi, untuk mengisolasi bahan aroma alami dari tanaman. "Teknologi ini menawarkan solusi ramah lingkungan karena tidak memerlukan energi tinggi dan tidak menggunakan solven beracun seperti ekstraksi," jelas Mujib, Rabu (27/8).

Ia menambahkan, dengan membran selektif, konsentrasi bahan aroma bisa meningkat dari 0,3% menjadi lebih dari 50%, membuka peluang besar bagi industri makanan, farmasi, dan kosmetik.

Mengolah Limbah dengan Teknologi Bersih
Sementara itu, Prof. Ir. Herry Purnama menekankan pentingnya teknologi bersih dalam mengelola dampak pertumbuhan industri. "Pencemaran lingkungan masih banyak terjadi di Indonesia. Di sinilah teknologi bersih berperan, agar limbah dapat diminimalisir sejak awal," ungkapnya.

Fokus riset Prof. Herry mencakup berbagai metode pengolahan limbah, mulai dari biologis, fotokatalisis, hingga pengembangan adsorben dari limbah pertanian. Inovasi utamanya adalah Green Emulsion Liquid Membrane (GELM), teknologi membran cair ramah lingkungan berbahan dasar minyak goreng bekas.

Teknologi ini dinilai mampu mengikat polutan secara efektif sambil memanfaatkan limbah rumah tangga.

"Prinsip teknologi bersih adalah reduksi. Semakin sedikit limbah yang dihasilkan sejak awal, semakin mudah bagi kita menjaga lingkungan tetap lestari," pungkasnya.

Lahirnya dua guru besar ini menunjukkan komitmen UMS dalam menghasilkan inovasi berbasis riset yang tidak hanya bermanfaat bagi industri, tetapi juga berkontribusi langsung pada kelestarian lingkungan dan keberlanjutan.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS