Jawa Tengah Siapkan Aplikasi 'Ayo Kerjo' hingga Job Fair Jadi Andalan Turunkan Pengangguran

Kusumawati - Rabu, 27 Agustus 2025 08:35 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Lutfi saat job fair Jateng (Humas jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membantah isu yang menyebutkan sulitnya mencari pekerjaan di wilayahnya. Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Pemprov Jateng mengklaim telah melakukan berbagai terobosan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses lowongan kerja.

"Sebenarnya lowongan kerja di Jawa Tengah sangat banyak. Tugas kami memfasilitasi dan membantu akses masyarakat," ujar Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, merespons hasil survei Litbang Kompas yang menyebut 60% responden tidak puas dengan penanganan pengangguran di provinsi ini.

Aziz menjelaskan, fasilitas yang disediakan mencakup job fair, balai latihan kerja, dan aplikasi daring yang dapat diakses selama 24 jam.

Aplikasi 'Ayo Kerjo' dan Job Fair Jadi Senjata Utama

Salah satu terobosan utama adalah aplikasi pencari kerja bernama Ayo Kerjo. Aplikasi ini merupakan pembaruan dari versi sebelumnya, e-Makaryo, dan terhubung langsung dengan aplikasi serupa di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di aplikasi ini, pencari kerja bisa melihat detail lowongan, termasuk jenis pekerjaan, lokasi, posisi, hingga syarat melamar.

"Silakan masyarakat mengakses informasi lowongan kerja dari aplikasi Ayo Kerjo. Di situ banyak info lowongan kerja yang terus diperbarui," kata Aziz. Hingga saat ini, aplikasi Ayo Kerjo telah diakses oleh hampir 800 ribu pencari kerja.

Selain aplikasi, Disnakertrans juga rutin menggelar pameran kerja atau job fair. Salah satunya job fair yang baru saja dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi Jawa Tengah ke-80, pada 21-22 Agustus 2025.

Pameran ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, dengan 7.212 pendaftar yang memperebutkan 6.650 lowongan dari 43 perusahaan. Bahkan, 22 di antaranya adalah penyandang disabilitas.

Siska Nur Ramadhani, seorang pencari kerja dari Semarang, mengaku sangat terbantu dengan adanya job fair tersebut. "Saya bisa langsung melamar dan wawancara. Semoga ada hasilnya," ujarnya penuh harap. Hal serupa diungkapkan Siti Farida, seorang difabel yang difasilitasi penerjemah untuk wawancara.

Pelatihan Gratis dan Potensi Gaji Fantastis
Tak hanya menyediakan informasi lowongan, Pemprov Jateng juga menawarkan program pelatihan kerja gratis melalui 37 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di berbagai daerah. Setiap tahun, BLK ini dapat melatih sekitar 40 ribu orang, yang nantinya akan dibina hingga mendapatkan pekerjaan.

Di sisi lain, Disnakertrans juga membuka informasi lowongan kerja ke luar negeri, mulai dari Jepang, Korea, hingga Uni Eropa. "Di aplikasi Ayo Kerjo juga sudah diinformasikan jumlah gaji yang akan diterima, ada yang bergaji Rp 10 juta bahkan sampai Rp 25 juta," ungkap Aziz.

Mismatch dan Solusi Jangka Panjang

Aziz mengakui bahwa masih ada tantangan, seperti ketidakcocokan antara kualifikasi pencari kerja dan kebutuhan perusahaan. "Antara pencari kerja dan penyedia kerja masih terjadi mismatch. Bisa jadi karena pelamar pilih-pilih atau karena SDM-nya tidak memenuhi syarat," jelasnya.

Untuk mengatasi ini, Pemprov Jateng, di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, terus menggenjot investasi. Data menunjukkan, pada triwulan I 2025, serapan tenaga kerja di Jawa Tengah mencapai 97.550 orang, menjadikannya provinsi dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Indonesia. Angka ini juga berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 4,33% pada Februari 2025.

Gubernur Ahmad Luthfi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan institusi pendidikan. "Iklim investasi sudah kita permudah melalui perizinan, kawasan industri khusus, dan jaminan keamanan," kata Luthfi.

Ia berharap, perusahaan juga memberikan kesejahteraan yang layak bagi para pekerjanya.
Perwakilan Bank BRI, Alvy Khasanah, dan Luis Maharani dari PT. Golden Textile Indonesia, mengapresiasi upaya Pemprov Jateng. "Job fair dan aplikasi ini sangat membantu menyediakan lapangan kerja dan memudahkan kami mencari calon pekerja yang berkualitas," tutur Luis.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS