Doakan Paus Fransiskus Siswa Sd Pangudi Luhur Gelar Perarakan Dan Doa Di Gereja St. Antonius Purbayan

Kusumawati - Rabu, 23 April 2025 18:26 WIB
perarakan doa siswa SD Pangudi Luhur St Timotius Solo mendoakan Paus Fransiskus (soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Suasana haru menyelimuti Kota Solo pada Rabu (23/4) pagi, ketika 1.025 siswa SD Pangudi Luhur St. Timotius menggelar perarakan doa menuju Gereja St. Antonius Purbayan.

Kegiatan ini dilakukan sebagai ungkapan duka dan penghormatan atas wafatnya Bapa Paus Fransiskus, yang berpulang pada Senin, 21 April 2025 pukul 07.35 waktu Roma di usia 78 tahun.

Kepergian Paus Fransiskus secara mendadak mengejutkan banyak pihak, mengingat beliau masih tampil dan menyapa umat dalam perayaan Paskah dua hari sebelumnya di Vatikan. Vatikan telah mengumumkan masa berkabung selama sembilan hari bagi seluruh umat Katolik di dunia.

SD Pangudi Luhur St. Timotius, yang berada di bawah naungan Bruder FIC, turut merasakan duka mendalam tersebut. Kepala Sekolah, Marsono Adi Wiryono mengungkapkan bahwa kegiatan perarakan ini merupakan puncak dari rangkaian refleksi yang telah dimulai sejak hari Selasa (22/4).

“Kemarin, seluruh siswa kami ajak untuk berdoa di kelas masing-masing, lalu dilanjutkan dengan literasi dan diskusi tentang siapa Bapa Paus Fransiskus, karya dan keutamaannya, serta bagaimana proses pemilihan Paus baru. Materi kami sesuaikan berdasarkan fase perkembangan siswa,” jelasnya.

Perarakan yang dimulai dari halaman sekolah itu berlangsung khidmat. Dua siswa memimpin barisan dengan membawa foto besar Paus Fransiskus, diikuti Bruder Andrias Purwanto FIC selaku Koordinator SD Pangudi Luhur Solo, serta dua orang prodiakon.

Empat siswi ditugaskan untuk menabur bunga sepanjang rute, sementara ratusan siswa lain membawa bunga kertas berwarna-warni yang dilambaikan ke udara sebagai simbol kasih dan doa.

Sepanjang perjalanan, tim paduan suara sekolah menyanyikan lagu-lagu berkabung, menciptakan suasana yang penuh penghayatan. Setibanya di Gereja St. Antonius Purbayan, seluruh siswa mengikuti Misa yang dipimpin oleh Romo Antonius Bagas Prasetya Adi Nugraha, S.J., sebagai ungkapan doa bersama sekaligus perayaan Paskah yang sempat tertunda akibat libur sekolah.

Marsono menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk mengenang kepergian seorang pemimpin Gereja, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter bagi para siswa.

“Kami ingin menanamkan nilai empati dan kepedulian dalam diri anak-anak. Mereka diajak untuk merasakan kehilangan dan belajar bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan yang perlu dihormati dengan doa dan refleksi,” ujarnya.

Literasi tentang Paus juga diberikan dengan pendekatan kontekstual. Untuk siswa kelas 1 dan 2, materi difokuskan pada pengenalan siapa Paus dan di mana beliau tinggal. Kelas 3 dan 4 mulai diajak berdiskusi mengenai tugas dan peran Paus, sedangkan kelas 5 dan 6 mendalami proses pemilihan Paus dan struktur kepemimpinan dalam Gereja Katolik.

Meskipun diliputi duka, SD Pangudi Luhur St. Timotius Solo menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk memperkuat iman, menumbuhkan rasa kemanusiaan, serta merayakan kehidupan dan keteladanan yang telah diwariskan Bapa Paus Fransiskus.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS