Buka Acara Bimtek KIP, Puan Dorong Pemerataan Pendidikan

Kusumawati - Rabu, 27 April 2022 07:50 WIB
Puan Maharani saat membuka Bimtek pemasaran ekonomi kreatif bagi mahasiswa penerima KIP di The Sunan Hotel Solo

SOLO (Soloaja.co) - Ketua DPR RI Dr.(H.C) Puan Maharani mengatakan Indonesia memiliki kekayaan Sumber daya manusia yang luar biasa, dengan kondisi bonus demografi.

“Kita memiliki sekitar 270 juta penduduk, terbesar ke-4 di dunia. Mayoritas generasi muda yang sering disebut bonus demografi. Ini kesempatan luar biasa untuk Indonesia karena kemajuan bangsa tergantung kemajuan manusianya tutur Puan Maharani saat membuka acara Bimbingan Teknis Pemasaran Ekonomi Kreatif untuk Mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di The Sunan Hotel Solo, Selasa 26 April 2022.

Puan menyebut Kartu Indonesia Pintar merupakan wujud kehadiran negara dalam pengembangan SDM Indonesia. Melalui KIP, Puan berharap semua generasi muda punya kesempatan yang sama dalam dunia pendidikan.

“DI dalam Indonesia yang maju, kita tidak ingin ada anak Indonesia yang tidak bisa menempuh pendidikan tinggi karena masalah biaya,” tegas Puan.

Melalui Bimtek ini Puan Maharani berharap generasi muda semakin terbuka dan terasah kreatifitasnya, agar potensi ekonomi kreatif bisa dimaksimalkan.

“Ekonomi kreatif memiliki potensi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang utama di masa depan. Dan kalian adalah penggerak utamanya,” tutup Puan.

Acara tersebut diikuti 300 mahasiswa penerima KIP Kuliah, yang merupakan perwakilan dari berbagai kampus.

Acara Bimtek KIP ini digelar bersama dengan Kementerian Pariwisata. Tahun 2020, total ada 2.250 orang yang menerima KIP Kuliah.

“Dalam acara ini hadir mahasiswa dari seluruh Jateng. Utamanya Solo Raya, Sragen, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Semarang, Kebumen, dan Magelang,” kata Erwin Nopiter Situmorang, panitia acara Bimtek KIP.

Salah satu peserta adalah Anggita Viska Alfiansah dari Universitas Sahid Surakarta. Anggita merupakan mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis. Latar belakang orang tua Anggita adalah pedagang buah-buahan. Mulanya, selepas SMA, Anggita sempat berencana tidak akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Hal ini karena keluarganya tidak memiliki biaya yang cukup untuk Anggita mendaftar kuliah. Tapi, nasib berkata lain saat dirinya mendapatkan bantuan dari program KIP.

“KIP Kuliah ini sangat membantu. Jumlah uang sakunya sangat mencukupi. Saya juga dapat membantu perekonomian keluarga,” tutur Anggita.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS