Bedhaya Ladrang Mangungkung Karya Tari Ciptaan Mangkungoro X, Menggambarkan Pasukan Elit Wanita Pangeran Sambernyawa
SOLO (Soloaja.co) - Pura Mangkunegaran Surakarta menggelar acara Pisungsung atau persembahan yang dilakukan KGPAA Mangkunegara X, berupa persembahan tarian, yakni Bedhaya Ladrang Mangungkung.
Bedoyo ciptaan Mangkoenegara X atau yang biasa disapa Gusti Bhre, dipertunjukkan perdana di Pendhopo Ageng Mangkunegaran, Jumat 10 Juni 2022.
- Usung Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi, Sandiaga Uno Tawarkan Kerjasama Dengan UMS
- Kelompok Suporter 'Garis Keras Samber Nyawa' Deklarasi Siap Dukung Persis Solo
KGPAA Mangkunegara X dalam sambutannya menyampaikan, Tari Bedhaya Ladrang Mangungkung ini menggambarkan tentang sepak terjang pasukan elit wanita yang dibentuk oleh pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said pada tahun 1742 di di Kartasura yang diberi nama Pasukan Ladrang Mangungkung.
Tari Ladrang Mangungkung ini merupakan cerminan satu dari 4 pasukan wanita bentukan Raden Mas Said, yakni Sinelit, Ladrang mangungkung, Wiranata, dan satu lagi yang terlupa namanya.
- 11th ASEAN Para Games 2022 Hadirkan Maskot Rojomolo
- Tingkatkan Kenyamanan Pelanggan, Telkomsel upgrade Jaringan 40 Kota di Jateng
"Beksan ini menggambarkan tentang jiwa patriot dan sepak terjang dari pasukan elit estri atau wanita yang dibentuk oleh sri paduka Mangkunegara I, di masa perjuangan melawan Belanda," kata Gusti Bhre.
Mangkunegara X mengatakan menurut penata tari, Rusini, gerakan tari Ladrang Mangungkung ini sesuai dengan jiwa Mangkunegara X yang masih muda. Dirinya berharap melalui tarian ini Pura Mangkunegaran dapat terus menunjukkan semangatnya sebagai pusat kebudayaan agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
- Tiket Masuk Candi Borobudur Jadi Rp750 Ribu, Ini Alasan Luhut
- 7 Kopi Paling Mahal di Dunia, Ada Kopi Dari Indonesia
Melalui tarian ini, pura Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan menunjukkan semangatnya untuk terus berkarya dan mengembangkan kebudayaan dengan menambahkan koleksi adiluhungnya untuk dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang," ungkapnya.
Sejumlah pihak mengaku bangga di era Mangkunegara X, banyak bergerak di bidang penelitian, pengembangan dan penggalian, termasuk diharap untuk menyentuh soal kebudayaan.