Seniman Batik Hungaria Kunjungi ISI Solo, Bahas Peluang Pertukaran Budaya

Kusumawati - Kamis, 20 November 2025 15:12 WIB
Seniman Hungaria mengagumi batik di ISI Solo (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Program Studi Desain Mode Batik Institut Seni Indonesia (ISI) Solo mendapat kunjungan istimewa dari seniman Hungaria, Christina Szabo, yang telah mendalami seni batik selama kurang lebih 15 tahun. Kunjungan ini didampingi oleh Romario Patogian S, perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Budapest, Hungaria.

Keduanya hadir di Gedung Laboratorium Multimatra Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Solo pada Senin (17/11) untuk berdiskusi dan menjajaki potensi kerja sama antara ISI Solo dan Hungaria.

Bahas Teknik dan Peluang Pertukaran

Diskusi yang berlangsung hangat selama lebih dari tiga jam melibatkan sejumlah dosen Prodi Desain Mode Batik. Christina Szabo dan Romario tidak hanya bertukar pengalaman mengenai teknik dan praktik sebagai seniman dan dosen batik, tetapi juga membahas peluang kolaborasi yang luas.

Beberapa potensi kerja sama yang dibahas meliputi:
* Pertukaran pelajar antar institusi pendidikan seni.
* Pengiriman karya mahasiswa ISI Solo untuk dipamerkan di Hungaria.

Kunjungan ini menunjukkan komitmen ISI Solo dalam memperluas jejaring internasional, menjadikan batik sebagai jembatan budaya antarnegara.

Workshop Teknik Batik Non-Tradisional

Pada hari berikutnya, Selasa (18/11), kegiatan dilanjutkan dengan workshop dan praktik membatik. Christina Szabo bertindak sebagai narasumber, berbagi teknik membatik yang berbeda dengan metode tradisional Indonesia kepada para peserta, termasuk mahasiswa dan dosen ISI Solo.

Kegiatan praktik ini berlangsung kurang lebih selama lima jam di tempat yang sama. Szabo memperkenalkan teknik baru tersebut untuk menambah wawasan dan keterampilan para mahasiswa maupun dosen yang belum pernah mempelajarinya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan terjadi pengayaan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia desain dan seni batik, serta terbukanya pintu bagi pengenalan budaya Indonesia di Eropa.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS