705 Calon Sarjana Ekonomi UMS Terima Pembekalan Siap Masuk Dunia Kerja
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Sebanyak 705 calon sarjana ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengikuti pembekalan dan pelepasan calon alumni, di GOR Kampus 2 UMS, Sukoharjo, Kamis, 15 September 2022.
Dekan FEB UMS Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si., berpesan bagi calon wisudawan agar bisa memanfaatkan momentum yang tepat agar mulai mengejar mimpi - mimpi serta sukses di dunia nyata.
- Terima Kualifikasi Cakra, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Dikukuhkan Warga Kehormatan Kostrad
- BI Solo siap Menukar Uang Puluhan Juta Milik Samin yang Dimakan Rayap, Ini Syaratnya
"Jadi ini adalah saat yang tepat, momentum yang tepat setelah nanti hari Sabtu nanti (Wisuda Periode I 2022/2023) untuk mulai mengejar mimpi - mimpi anda, dengan rasa optimis karena anda sudah punya bekal kompetensi keterampilan dan lifeskill, di mana bisa digunakan untuk memasuki dunia pekerjaan. "Harapan saya tentu anda semua, 705 calon wisudawan akan sukses di dunia nyata," kata Dekan FEB UMS Prof. Dr. Anton.
Dari 705 calon alumni FEB UMS, 57 diantaranya merupakan calon berpredikat cumlaude. Lulusan terbanyak kali ini datang dari prodi Manajemen sebanyak 378 calon wisudawan, prodi Ekonomi Pembangunan sebanyak 199 calon wisudawan dan prodi Akuntansi 126 calon wisudawan.
- Barry Callebaut Cetak Kesuksesan Bisnis Cokelat dan Kakao di Indonesia
- Subholding Gas Pertamina Laksanakan Terobosan Pemanfaatan LNG untuk Tingkatkan Sinergi dan Pemanfaatan Teknologi
Pada kesempatan yang sama, pembicara yang menyampaikan pembekalan adalah Nugroho Edi Purno Atmojo, alumnus lulusan S1 Program Studi Akuntansi UMS tahun 2003 yang saat ini menjabat sebagai Manager BRI Kantor Cabang Wonogiri.
"Dengan keyakinan kita, dengan nama besar FEB UMS. Kita yakin teman - teman akan bisa menapaki karir, perjalanan ke depannya dengan kemudahan, kelancaran, dijauhkan dari kesulitan, dijauhkan dari fitnah dan jangan sombong, jangan takabur, jangan merasa bisa, jangan merasa paling pandai. Karena itu kita tidak akan bisa mendapatkan dan menerima masukan - masukan, ide - ide atau kritik - kritik yang sifatnya membangun," ujar Nugroho Edi Purno Atmojo.