35 Pemuda Solo Digembleng Literasi Digital Membangun Generasi Muda Kritis Berdaya

Kusumawati - Minggu, 16 Februari 2025 16:52 WIB
35 Pemuda Solo Digembleng Literasi Digital Membangun Generasi Muda Kritis Berdaya (soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Sebanyak 35 pemuda berbagai lintas organisasi dan pegiat sosial, dari Solo Raya, mendapat gemblengan literasi digital dalam workshop yang digelar Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK), di Hotel Sarila Kalilarangan, Solo, 15-16 Februari 2025.

Direktur LKLK Sofwan Faizal Sifyan mengatakan Workshop ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan literasi digital yang kritis dan bijak, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan era disinformasi dengan lebih berdaya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten yang memberikan wawasan mendalam tentang ancaman informasi palsu, keamanan digital, serta strategi penggunaan teknologi untuk kepentingan sosial.

Hari Pertama angkat tema Memahami Tantangan Disinformasi dan Keamanan Digital, dibuka oleh Sofwan Faizal Sifyan, Direktur LKLK, yang menyoroti pentingnya kesadaran literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia mengingatkan bahwa generasi muda harus mampu memilah informasi yang valid dan menghindari jebakan filter bubble dan echo chamber di media sosial.

Selanjutnya, Mohd. Adhe Bakti, Direktur Pusat Kajian Radikalisme dan Terorisme, menjelaskan peran cyber army dalam menyebarkan propaganda digital. Ia memaparkan bagaimana hoaks sering digunakan untuk kepentingan politik dan sosial serta cara efektif untuk mendeteksinya.

Pada hari kedua, menyampaikan hal tentang strategi membangun gerakan literasi digital berbasis komunitas. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pegiat sosial dan media untuk memperluas dampak literasi digital.

Sesi berikutnya diisi oleh Ichwan Prasetyo, jurnalis dari Harian Umum Solopos, yang menjelaskan prinsip-prinsip jurnalisme dalam menangkal berita palsu. Ia membagikan teknik fact-checking yang dapat digunakan masyarakat untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.

Acara ditutup dengan pemaparan dari Dr. Istiqomah, Sp.FM, SH, MH, Pengurus PW Fatayat NU Jawa Tengah, yang membahas aspek hukum dalam literasi digital. Ia mengingatkan peserta tentang konsekuensi hukum penyebaran hoaks serta pentingnya menjaga etika dalam interaksi digital.

Workshop ini mendapat respons positif dari para peserta, yang merasa lebih siap menghadapi tantangan informasi digital. Acara ini diharapkan menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Dengan semangat kolaborasi, LKLK berkomitmen untuk terus mengadakan program edukasi digital guna memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi era disinformasi.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS