1621 Mahasiswa UNS Ikuti KKN Tematik Bersama BPJS Ketenagakerjaan: “KKN Cerdas Bebas Cemas”

Kusumawati - Kamis, 19 Desember 2024 16:50 WIB
1621 Mahasiswa UNS Ikuti KKN Tematik Bersama BPJS Ketenagakerjaan: “KKN Cerdas Bebas Cemas” (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Sebanyak 1.621 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik bersama BPJS Ketenagakerjaan dengan tagline “KKN Cerdas Bebas Cemas”. Program ini merupakan kolaborasi antara UNS dan BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.

Prof. Ir. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, mengatakan program ini memberikan manfaat yang besar, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat.

“KKN ini melatih mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik di masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan wawasan mendalam tentang BPJS Ketenagakerjaan. Mereka diharapkan dapat mensosialisasikan manfaat program ini kepada masyarakat, mengingat BPJS adalah bagian dari program negara,” ujar Prof. Dody, saat pembekalan peserta KKN tematik UNS di Aula FE UNS, Kamis 19 Desember 2024.

Dody menambahkan bahwa program ini menjadi salah satu langkah nyata implementasi kerja sama antara UNS dan BPJS yang telah dirintis sebelumnya.

“Pada KKN tematik ini, mahasiswa ditempatkan di 138 lokasi, termasuk di daerah terpencil seperti Banda Neira dan Sulawesi. Harapannya, program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif di masa depan,” katanya.

Fokus Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Deputi Learning & Development BPJS Ketenagakerjaan, Suwilwan Rachmat, yang ikut hadir menjelaskan bahwa program ini merupakan terobosan strategis bagi BPJS untuk menjangkau masyarakat lebih luas melalui peran mahasiswa.

  • Persaingan Panas Bluebird dan Xanh SM Vietnam di Layanan Taksi Listrik
  • Xanh SM Mulai Operasi, Janjikan Kualitas Layanan Taksi Bintang

“Kami berharap mahasiswa yang mengikuti KKN ini dapat menjadi perpanjangan tangan BPJS dalam menyosialisasikan program jaminan sosial kepada masyarakat. Dengan fokus di desa, pasar, dan UMKM, mahasiswa diharapkan mampu mengedukasi masyarakat yang belum memahami atau memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Suwilwan.

BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan pelatihan kepada mahasiswa terkait komunikasi efektif, persuasif, dan pengenalan program jaminan sosial.

“Kami ingin memastikan mahasiswa paham betul manfaat program ini agar dapat menyampaikan informasi dengan tepat kepada masyarakat,” tambahnya.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Teguh Wiyono menambahkan bahwa program ini termasuk dalam upaya meningkatkan dan memperluas edukasi masyarakat serta memperluas jangkauan kepesertaan.

“Untuk kota Solo cakupan Universal Coverage Jamsostek (UCJ) di Solo baru mencapai 44,24% dari total penduduk bekerja. Masih ada gap sebesar 12,78% untuk mencapai target cakupan 57,02% pada 2025. Program ini menjadi salah satu upaya sosialisasi dan memperluas jangkauan kepesertaan,” imbuh Teguh.

Lokasi KKN dan Cakupan Program

Kasi KKN UNS, Nurhadi, menjelaskan bahwa periode ini menjadi yang terbesar dalam kerja sama UNS dengan BPJS.
“Sebanyak 1.621 mahasiswa telah disebar ke 138 lokasi, dengan titik terjauh berada di Banda Neira dan Sulawesi. Program ini juga memberikan perlindungan kepada mahasiswa selama melaksanakan KKN melalui BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Program KKN tematik ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam hal pemberdayaan masyarakat maupun pengembangan kompetensi mahasiswa. Dengan dukungan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan, KKN ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi jaminan sosial di Indonesia.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS