Penutupan Peken Jasindo Diwarnai Apresiasi dan Harapan untuk Keberlanjutan Perekonomian
SOLO (Soloaja.co) - Kolaborasi lintas sektor dengan semangat inklusif, budaya, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, tercipta dalam gelaran Peken Jasindo: Makaryo Hangrekso Budoyo Nuswantoro.
Rangkaian acara yang digelar pada Sabtu 14 Juni 2025 di Pagelaran Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut menuai apresiasi luas dari masyarakat, pelaku usaha, komunitas difabel, tokoh budaya, hingga institusi pemerintahan.
Antusiasme masyarakat tak hanya terlihat dari jumlah pengunjung dan peserta yang memadati lokasi acara, tetapi juga dari dampak langsung yang dirasakan para pelaku UMKM dan komunitas lokal. Dalam semangat kolaboratif dan inklusif, Peken Jasindo berhasil menjadi wadah yang menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu panggung kebersamaan.
- Meriah ! Peken Jasindo di Keraton Surakarta, Ajang Inklusif untuk UMKM dan Difabel
- Srawung Budaya Reog Ponorogo Meriahkan HUT ke-7 Komunitas Ingsun Sukoharjo, Ketua FBM : Ini wujud Nyata Melestarikan Budaya
“Keberhasilan Peken Jasindo bukan hanya soal penyelenggaraan yang lancar atau jumlah peserta, tetapi bagaimana masyarakat benar-benar merasakan manfaat nyata. Kami mengucapkan terima kasih atas keterlibatan semua pihak—dari komunitas lokal, tokoh adat, hingga pemerintah,” ujar Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, saat menyampaikan refleksi usai acara (15/6).
Salah satu bentuk apresiasi datang dari Dra. G.K.R. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd., atau yang akrab disapa Gusti Moeng, yang turut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, Peken Jasindo mampu menghadirkan sinergi harmonis antara pelestarian budaya, penguatan ekonomi, dan pemberdayaan kelompok rentan.
“Keraton Surakarta sangat terbuka pada inisiatif yang menghidupkan budaya sekaligus berdampak ekonomi. Peken Jasindo unik karena memadukan semangat usaha dengan nilai-nilai inklusivitas, terutama terhadap saudara-saudara difabel yang kerap terpinggirkan,” tutur Gusti Moeng.
- 698 Wisudawan UMS Meraih Cumlaude, Terbaik Clarisca Audyta, Raih IPK Sempurna 4.0
- Pameran Teknologi Inovasi dan Kewirausahaan Warnai Puncak Pendidikan Keterampilan Hidup SMA Muh PK Kottabarat
Selain kegiatan bazar UMKM, acara juga diramaikan dengan pelatihan, edukasi sertifikasi halal, pertunjukan budaya, serta program sosial yang menyasar pelaku usaha difabel. Banyak pelaku UMKM mengaku terbantu dalam memperluas jaringan dan akses pasar.
Pada kesempatan tersebut Jasindo menyerahkan program CSR untuk komunitas difabel, bantuan tersebut diberikan oada Sanggat Difabel Solo berupa Paket Usaha Cuci Motor, Paket Usaha Coffee Shop, Alat Pemotong Akrilik.
SLB Karanganyar Bantuan berupa 50 Buku Braille, 10 Kursi Roda dan 20 Tongkat Tunanetra. Sanggar tari pawiyatan Bantuan berupa Beasiswa Pendidikan Sanggar Pawiyatan. LDA Keraton Surakarta berupa 20 Food Stall PKL dan 20 Meja Piknik. YPAC Surakarta Bantuan berupa 5 AC, 4 Laptop.
Harapan agar Peken Jasindo dapat berlanjut sebagai program tahunan atau bahkan diperluas ke daerah lain juga mengemuka dari berbagai kalangan. Para mitra usaha dan pemangku kebijakan melihat gelaran ini sebagai model CSR yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Menutup rangkaian kegiatan, Jasindo menyampaikan komitmennya untuk terus menghadirkan inisiatif serupa di berbagai wilayah Indonesia. Dengan pendekatan humanis dan strategis, Peken Jasindo diharapkan menjadi inspirasi pelibatan aktif seluruh elemen masyarakat dalam mendorong ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berbasis budaya.