Muhammad Al Imran Taklukkan Pramod Bhagat di "Grup Neraka" Para Badminton Solo

Kusumawati - Kamis, 30 Oktober 2025 16:24 WIB
Mohammad Al Imran atlet para badminton berlaga di Polytron Indonesia Para Badminton 2025 di GOR Manahan Solo (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Atlet muda Indonesia, Muhammad Al Imran, memulai kiprahnya di ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 dengan hasil yang sangat manis. Imran sukses menumbangkan jagoan India dan peraih emas Paralimpiade Tokyo 2020, Pramod Bhagat, pada pertandingan tunggal putra klasifikasi SL3.

Bermain di Lapangan 4 GOR Indoor Manahan, Solo, Kamis (30/10) siang, Imran menang dua set langsung dengan skor meyakinkan 21-17, 21-14.
Kemenangan ini memiliki makna ganda. Selain membuka Grup D—yang dijuluki sebagai "grup neraka"—dengan hasil positif, Imran juga berhasil menuntaskan misi balas dendam. Sebelumnya, Imran harus mengakui keunggulan Pramod Bhagat dalam pertarungan rubber set di final China Para Badminton International pada 21 September 2025.

Strategi Percepat Permainan Jadi Kunci

Imran mengaku kekalahan di Tiongkok memberikan pelajaran penting untuk pertemuan kali ini. Atlet asal Bogor tersebut mengubah gaya bermainnya agar tidak terjebak dalam pola Pramod yang cenderung mengandalkan reli panjang.

“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa mengalahkan Pramod. Saya bisa membalas kekalahan di Indonesia,” kata Imran usai pertandingan.

Imran menjelaskan strateginya: “Di pertandingan ini saya sedikit mempercepat permainan, karena cara mainnya Pramod itu reli-reli panjang. Saat sedang bertahan main reli tiba-tiba kasih pukulan. Jadi, saya coba mencari celahnya.”

Grup Neraka Dihuni Dua Peraih Emas Paralimpiade

Kemenangan ini sangat krusial mengingat Grup D Tunggal Putra SL3 merupakan grup terberat. Selain Pramod Bhagat, grup ini juga dihuni oleh Kumar Nitesh, peraih medali emas Paralimpiade Paris 2024.

“Ini grup yang berat karena dua-duanya merupakan peraih medali emas Paralimpiade. Semoga saya bisa merealisasikan target untuk menjadi juara di turnamen kali ini,” tutur Imran optimistis.

Imran, peraih tiga medali emas PEPARNAS Solo 2024, bersyukur atas kesempatan masuk pemusatan latihan tim para bulu tangkis Indonesia. Ia menilai sparing partner dengan atlet senior berpengalaman di pelatnas telah meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas permainannya.

Saat ini, di usia 22 tahun, Muhammad Al Imran menduduki peringkat ke-10 dunia. Ia berharap dapat terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia di tengah persaingan ketat, khususnya melawan atlet senior seperti Manoj Sarkar (India) yang menempati peringkat teratas.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS