Demonstrasi Memanas? Ini 7 Cara Agar Mental Tetap Stabil
JAKARTA – Demonstrasi adalah aksi bersama yang dilakukan masyarakat untuk menyuarakan aspirasi, menolak kebijakan, atau mengajukan tuntutan tertentu.
Menurut uin-alauddin.ac.id, istilah demonstrasi sering kali diasosiasikan dengan hal-hal negatif, karena sebagian aksi kerap diwarnai tindakan anarkis yang sebenarnya tidak diharapkan.
Pada dasarnya, demonstrasi merupakan wujud kritik publik terhadap kebijakan pemerintah, sekaligus menjadi sarana penting untuk menyampaikan suara masyarakat kepada pihak yang berwenang.
Demonstrasi dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk menyampaikan kebenaran, sebuah pengalaman yang dirasakan oleh manusia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Akan tetapi, jika demonstrasi berlangsung terus-menerus dan diwarnai ketegangan politik hingga kekerasan, banyak orang mulai merasa stres, cemas, bahkan kehilangan rasa aman. Lantas, jika sudah begini bagaimana caranya agar kesehatan mental tetap terjaga?
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Aksi Demonstrasi
Dilansir dari Foresight dan World Health Organization, berikut tips jaga kesehatan mental di tengah aksi demo:
1. Jaga Kesehatan Fisik
Merawat tubuh juga berdampak positif pada kesehatan mental dan kesejahteraan Anda. Luangkan waktu minimal 30 menit setiap hari untuk aktivitas fisik, seperti lari, berjalan, yoga, menari, bersepeda, atau berkebun. Konsumsi makanan seimbang dan pastikan tidur cukup.
2. Batasi Konsumsi Berita
Membaca berita demo secara terus-menerus, terutama yang mengandung kekerasan atau kemarahan, bisa memengaruhi kesehatan mental. Tetapkan waktu tertentu untuk mengikuti berita dan hindari informasi yang berlebihan. Pilih sumber yang objektif dan informatif, bukan yang provokatif atau sensasional.
3. Jaga Rutinitas Harian dan Aktivitas Positif
Kehidupan tetap harus berjalan. Merawat diri bukan sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan. Meluangkan waktu untuk diri sendiri penting agar kesehatan mental dan fisik tetap terjaga.
Dengan mengutamakan self-care, kita bisa memulihkan energi, mengurangi stres, dan memperkuat ketangguhan, sehingga lebih siap menghadapi tantangan hidup meski kondisi luar sedang tidak menentu.
4. Lakukan aktivitas yang Disukai
Usahakan tetap melakukan hal-hal yang memberi makna dan kebahagiaan, seperti memasak untuk diri sendiri atau orang tercinta, bermain dengan hewan peliharaan, berjalan di taman, membaca buku, atau menonton film dan serial.
Menjalani rutinitas dengan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan mental tetap baik.
5. Berpartisipasi dalam Komunitas atau Sekitar
Selain mendukung mereka yang berada jauh, ada banyak cara untuk terlibat di lingkungan sekitar. Kalian bisa berkontribusi sesuai kemampuan, seperti menyebarkan informasi yang valid, berdonasi, atau membantu warga terdampak.
Hal ini bukan sekadar bantuan atau amal, melainkan sebagai bentuk saling menolong. Kontribusi kecil bisa menghadirkan makna dan meredakan rasa frustrasi.
6. Bicaralah dengan Orang yang Dipercaya
Berbagi cerita dengan seseorang yang dipercaya, baik teman, keluarga, maupun rekan kerja bisa sangat membantu. Perasaan sering kali menjadi lebih ringan ketika kita terbuka pada orang yang peduli.
Jika tatap muka sulit dilakukan, kalian tetap bisa terhubung dengan orang terdekat melalui panggilan video, telepon, atau aplikasi pesan.
7. Cari Bantuan Profesional
Jika kalian merasa kesulitan menghadapi stres yang sedang dialami, jangan ragu untuk menghubungi layanan kesehatan mental setempat, konselor, atau dokter. Ingat, kalian tidak sendirian, dan ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesejahteraan emosional.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 02 Sep 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 03 Sep 2025