BPH Migas Tingkatkan Kuota BBM Subsidi untuk Kereta Api
SOLO (Soloaja.co) - Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta menyambut baik kebijakan Pemerintah melalui BPH Migas yang menetapkan peningkatan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk transportasi kereta api pada tahun 2025. Tahun ini, total kuota BBM Subsidi yang dialokasikan mencapai 209.809 kiloliter (KL), naik sebesar 6,7% dibandingkan tahun 2024 yang hanya sebesar 196.653 KL.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menyatakan bahwa peningkatan kuota ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kelancaran operasional moda transportasi kereta api. "Peningkatan ini tentu saja menunjukkan kepercayaan pemerintah dalam mendukung transportasi kereta api yang efisien dan ramah lingkungan," ujarnya.
- Dorong Pembangunan Wilayah Timur, BRI Turut Biayai Jalan Trans Papua
- Biaya Haji 2025 Sudah Diumumkan, Apakah Lebih Murah?
Kuota BBM Subsidi yang dialokasikan untuk Daop 6 Yogyakarta pada tahun ini mencapai 21.909 KL. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Kereta Penumpang: 20.971 KL
Kereta Barang Komoditas Parcel: 14 KL
Kereta Barang Komoditas Semen: 924 KL
Krisbiyantoro menjelaskan bahwa kuota ini akan dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang operasional kereta penumpang maupun barang. "Kami memastikan distribusi BBM Subsidi dilakukan secara tepat sasaran dan sesuai kebutuhan operasional tiap Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI," tambahnya.
- Deretan Kekayaan Pemain Squid Game, Front Man Paling Kaya Raya!
- Stop Gunakan LK21 dan DramaQu, Pilih 5 Platform Streaming Legal Ini
Ia juga menegaskan komitmen KAI untuk tetap mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan dan distribusi BBM. Transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi menjadi prioritas utama agar peningkatan kuota ini berdampak positif bagi masyarakat.
“Daop 6 berkomitmen menjaga kualitas layanan kepada pelanggan, menjadikan kereta api sebagai pilihan transportasi utama yang ramah lingkungan, efisien, dan mendukung perkembangan ekonomi nasional maupun daerah,” ungkap Krisbiyantoro.
Sebagai penutup, Krisbiyantoro mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPH Migas atas dukungan yang diberikan melalui kebijakan ini. Menurutnya, peningkatan kuota BBM Subsidi menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung ekosistem transportasi berkelanjutan di Indonesia.